JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyebut, penerbitan global bond pemerintah berhasil membangun kepercayaan pasar kepada Indonesia di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai 4,3 miliar dolar AS.
Nantinya, dana tersebut akan dipakai untuk mendanai penanganan virus corona. Perry menjelaskan, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed juga menyepakati penyediaan fasilitas repurchase agreement line (repo line) bagi BI saat Indonesia membutuhkan likuiditas dolar.
"Kita tunggu pengumuman dari Menkeu. Tapi kalau dari sisi BI, keberhasilan dari repo line atau global bond adalah food confidence, di masa ketidakpastian yang tinggi, RI dipercaya," ujarnya dalam video conference, Selasa (7/3).
Namun, perpanjangan tenor global bond yang mencapai 50 tahun, lanjutnya, tidak akan memberatkan cadangan devisa. "Cadev akan terkendali. BI akan terus (jaga) stabilitas cadev," katanya.
Seperti diketahui, cadev pada akhir Maret 2020 sebesar 121 miliar dolar AS, turun 9,4 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terdiri dari 2 miliar dolar AS untuk utang pemerintah jatuh tempo, dan 7 miliar dolar AS untuk stabilisasi rupiah, khususnya pada pekan kedua dan ketiga di mana terjadi kepanikan global yang mendorong investor melepas saham, obligasi.
"Di situ peran BI berada di pasar," imbunya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyebut, penerbitan global bond pemerintah berhasil membangun kepercayaan pasar kepada Indonesia di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai 4,3 miliar dolar AS.
Nantinya, dana tersebut akan dipakai untuk mendanai penanganan virus corona. Perry menjelaskan, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed juga menyepakati penyediaan fasilitas repurchase agreement line (repo line) bagi BI saat Indonesia membutuhkan likuiditas dolar.
- Advertisement -
"Kita tunggu pengumuman dari Menkeu. Tapi kalau dari sisi BI, keberhasilan dari repo line atau global bond adalah food confidence, di masa ketidakpastian yang tinggi, RI dipercaya," ujarnya dalam video conference, Selasa (7/3).
Namun, perpanjangan tenor global bond yang mencapai 50 tahun, lanjutnya, tidak akan memberatkan cadangan devisa. "Cadev akan terkendali. BI akan terus (jaga) stabilitas cadev," katanya.
- Advertisement -
Seperti diketahui, cadev pada akhir Maret 2020 sebesar 121 miliar dolar AS, turun 9,4 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terdiri dari 2 miliar dolar AS untuk utang pemerintah jatuh tempo, dan 7 miliar dolar AS untuk stabilisasi rupiah, khususnya pada pekan kedua dan ketiga di mana terjadi kepanikan global yang mendorong investor melepas saham, obligasi.
"Di situ peran BI berada di pasar," imbunya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi