BANGKO PUSAKO (RIAUPOS.CO) – Seorang pelajar putri, Keysia Luthtifa (9) yang sehari-hari tinggal di Kelurahan Bangko Kiri, Kecamatan Bangko Pusako diserang buaya, Ahad (2/3) malam.
Korban nyaris tewas di mangsa buaya, jika ibunya Kamisah (30) tak segera datang memberikan pertolongan dengan menarik tubuh korban yang saat itu sudah digigit buaya.

“Kejadiannya di dekat rumah yang berdekatan dengan pinggiran sungai Bangko, dimana korban kembali ke rumah usai melaksanakan salat tarawih,” kata Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni melalui Kapolsek Bangko Pusako Iptu Awi Ruben, Senin (3/3).
Kediaman korban tepatnya di Jalan Penghuluan Usman, Kelurahan Bangko Kiri, Bangko Pusako. Keberadaan rumah memang berada di pinggiran Sungai Bangko yang melintasi daerah tersebut. Sementara pada waktu kejadian, air dalam kondisi pasang. Dimana permukaan air naik dibandingkan biasanya.
“Sampai di halaman rumah, korban diserang dan langsung meminta tolong. Mendengar teriakan itu ibu korban langsung ke luar dan menarik anaknya yang akan diseret buaya menuju ke kolong rumah,” ujar kapolsek. Beruntung, upaya sang ibu berhasil dan korban dapat diselamatkan. Meskipun karena kejadian itu korban mengalami luka robek di paha dan betis sebelah kiri.
“Setelah kejadian, ibu korban memanggil tetangga dan korban dilarikan ke puskesmas, saat ini sudah menjalani perawatan medis di Puskesmas Bangko Kanan,” kata kapolsek.
Dengan kondisi saat ini yakni musim pasang maka diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terutama masyarakat yang tinggal di tepian alur sungai. Karena secara umum sungai yang ada di Rohil terhubung dengan aliran Sungai Rokan, dimana terdapat habitat buaya. Sehingga alur sungai yang ada menjadi rawan sebagai daerah laluan bagi buaya tersebut.
“Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Bangko agar lebih berhati-hati, terutama pada malam hari saat air naik dan buaya lebih aktif,” tambah Kanitresrim Polsek Bangko Pusako Aipda Juli Parulian.
Terkait kejadian yang menimpa salah seorang warganya, Sekcam Bangko Pusako Yusprizal menyampaikan belasungkawa. Ia menyebutkan dengan kejadian itu agar masyarakat terutama yang tinggal di sekitaran sungai Bangko agar lebih waspada lagi.
“Sepertinya saat ini buaya sekarang semakin banyak sedangkan sumber makanannya sedikit sehingga merangsek ke pemukiman masyarakat,” katanya.
Pihak kecamatan Bangko Pusako mengharapkan kepada pihak berwenang agar dapat memberikan solusi yang terbaik tentang keberadaan binatang buas tersebut. Mengingat kejadian serangan buaya terhadap manusia cukup sering terjadi di Rohil.
Kasus Pertama Tahun 2025
Kejadian serangan yang menimpa pelajar putri tersebut, merupakan kasus serangan buaya terhadap manusia yang pertama kali terjadi pada tahun 2025 ini. Namun dalam beberapa tahun belakangan, sejumlah kasus serangan buaya pernah terjadi di Rohil.
Tidak diperoleh informasi kapan tepatnya serangan buaya terhadap manusia di Rohil pertama kali terjadi. Namun yang jelas dalam beberapa tahun belakangan, terdapat beberapa kasus yang tercatat Riau Pos.
Dalam kasus-kasus tersebut, ada korban yang tidak berhasil ditemukan. Ada korban selamat, ada korban yang ditemukan namun sudah tewas, dan lain-lain.
Dimana pada 15 November 2024, tewasnya seorang nelayan saat menjaring di aliran sungai Rokan yang ada di wilayah Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar.
Warga tewas tersebut bernama Safri Hasan (46) seorang warga Kepenghuluan Sungai Manasib Kecamatan Bangko Pusako. Sebelumnya korban bersama adiknya Dedek berangkat menjaring ikan ke sungai Rokan. Keduanya masing-masing memakai sampan, dan saat berada di aliran sungai Rokan di wilayah Labuhan Tangga Besar tersebut keduanya berpisah ratusan meter dengan aktifitas menjaring masing-masing.
Beberapat saat kemudian, Dedek tidak melihat korban lagi di sampan sementara sampan dengan kondisi hanyut di sungai. Menduga korban telah diserang buaya, Dedek kemudian berusaha mencari namun tidak berhasil menemukan korban. Korban ditemukan Sabtu (16/11/2024) di daerah Paret Jawa di Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Bangko.
Pada 2023, seorang warga bernama Warno di Kepenghuluan Bantaian Baru Kecamatan Batu Hampar tewas pada saat mencari pakan ternak, 15 Februari 2023.
Pada 27 Juli 2024, seorang warga Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir, Bangko hilang diserang buaya dan jasadnya tak ditemukan. Korban sebelum kejadian menangkap udang di sungai Rokan.
Pada 8 Oktober 2024, seorang nelayan bernama Hariono (34) tewas akibat serangan buaya saat mencari ikan di Sungai Rokan, yang melintas di Kepenghuluan Jumrah, Kecamatan Rimba Melintang,
Pada 19 September 2024, seorang warga Kubu Babussalam, Yasim (68) tewas saat memancing di sebuah parit bekoan di Dusun Teluk Durian, Kepenghuluan Teluk Nilap, Kubu Babussalam.(fad)