PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mempertahankan bisnis yang berkelanjutan, dua pembicara kunci pada workshop “Masa Depan Media” di Musyawarah Daerah (Musda) VI Serikat Perusahaan Pers (SPS) Riau, Senin (24/2), sepakat perusahaan media harus melakukan transformasi.
Dua pembicara itu, Wakil Ketua Umum SPS Syamsuddin Hadi Sunarto dan Deputy Head of Corporate Communications di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Disra Alldrick, memberikan masukan dan arahan ke perusahaan pers di Riau.
Sunarto menekankan pentingnya media massa, terutama cetak, melebarkan isi suguhan informasi di dalam media masing-masing. Terutama dalam kaitan untuk meningkatkan pendapatan. Pendapatan dari iklan menurutnya kini tidak bisa diandalkan sepenuhnya.
Media harus memaksimalkan peluang, salah satunya lewat medai sosial. Ada peluang pendapatan atau monetisasi di sana. “Memanfaatkan branding yang sudah kuat untuk membuat berbagai usaha,” ujarnya.
Sunarto mencontohkan sejumlah media, bahkan di negara di mana bisnis media maju, telah memanfaatkan segala lini di ranah digital. “Seperti membuat konten story telling berbasis video tentang ekonomi dan budaya Riau. Mengadakan festival digital dan forum komunitas untuk meningkatkan engagement,” ungkapnya.
Bahkan, media sekelas New York Post juga mengandalkan media sosial. Begitu juga New York Time (NYT) yang menggunkan data dan AI Personalization untuk produksi kontennya.
Hal senada diungkap Alldrick. Sebagai mitra media sekaligus pembaca berita, ia mengatakan masa depan pers bukan hanya soal berita. “Tetapi ekosistem, data, komunitas dan bisnis,” ungkapnya.
Menurutnya, skop sumber pendapatan media harus diperluas. Bisa lewat strategi langganan dan paywall model NYT. Bisa juga meniru model The Guardian yang mengandalkan donasi tanpa iklan, namun hadir independen dengan tulisan investigasi dan analisa mendalam. “Atau bisa juga melakukan pengembangan lewat forum bisnis dan berbagai kegiatan hingga monetisasi video dan podcast,” katanya.
Pada Musda VI, SPS Riau memilih ketua baru. Dua kandidat maju yaitu Direktur Riau Pos Asmawi Ibrahim dan Direktur Info Riau Saidul Tombang. Hasil voting, Saidul memperoleh 17 suara, unggul 1 suara dari Asmawi yang meraih 16 suara. Sementara 1 suara dinyatakan hangus.(end)