Tindak Kejahatan Makin Nekat Kalung IRT Dirampas Dalam Rumah

pekanbaru(riaupos.co)– Tindak kejahatan di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Para pelaku tindakan kejahatan semakin hari semakin berani beraksi. Kali ini tindak kejahatan diduga menggunakan senjata api kembali terjadi. Padahal, kasus penembakan  mobil pedagang buah asal Rokan Hilir beberapa waktu lalu di Kelurahan Purnama belum terungkap.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat Kota Dumai mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Kota Dumai.

- Advertisement -

Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos, kejadian yang diduga perampokan menggunakan senjata api itu dialami seorang ibu rumah tangga bernama Siti Nurjamilah (50) warga Jalan Teduh, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (11/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu,  pelaku berjumlah dua orang mendatangi rumah korban diketahui bernama Zumri (56) suami korban. Satu pelaku bertamu ke rumah korban, sementara satunya menunggu di depan rumah korban dengan menggunakan sepeda motor. Dengan kondisi rumah terbuka, pelaku masuk secara tiba-tiba serta memanggil korban.

- Advertisement -

Korban Siti Nurjamilah datang menghampiri pelaku dengan menyampaikan bahwa sang suami sedang melaksanakan ibadah salat. Tanpa membuang waktu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan diduga senkata api (senpi) berbentuk pistol dan menodongkan ke arah istri korban.

Usai menodong wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu, pelaku lalu menarik paksa perhiasan berbentuk kalung emas yang digunakan korban. Berhasil mengambil kalung emas, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar rumah. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.

"Langsung saja ke kanit reskrim, saya masih dalam perjalanan dan mengendarai mobil,"  ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfimasi melalui Kapolsek Dumai Kompol Suparman.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika juga mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian tersebut. "Belum ada yang melapor," tuturnya.

Sementara itu, tetangga korban, Khadafi membenarkan ada kejadian perampokan tersebut. "Kejadiannya malam, informasi yang saya tanyakan ke korban ada dua pelaku, modusnya bertamu, kalau tidak salah pelaku bawa senjata yang diduga senjata api," sebut Khadafi.

Rentetan tindakan kejahatan tersebut juga menjadi perhatian kalangan mahasiswa dan pemuda. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian. Salah satunya dari Kabid Perguruan Tinggi dan Mahasiswa HMI Cabang Kota Dumai, Muhammad Febri. Mereka menilai tindak kejahatan semakin mengkhawatirkan. “Kami sudah kirim surat terkait hal tersebut, mempertanyakan kinerja kepolisian, harusnya dilakukan patroli,” ujar Febri.

Ia mengatakan beberapa waktu kebelakangan sering terjadi tindakan kejahatan di Kota Dumai ada jambret, ada begal di Purnama sampai saat ini belum ditangkap pelakunya. "Rentetan kejadian ini tentunya membuat warga khawatir dan mempertanyakan kinerja kepolisian,  mereka kemana saat keamanan warga terusik," tutupnya.(ade)

Laporan: HASANAL BULKIAH

pekanbaru(riaupos.co)– Tindak kejahatan di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Para pelaku tindakan kejahatan semakin hari semakin berani beraksi. Kali ini tindak kejahatan diduga menggunakan senjata api kembali terjadi. Padahal, kasus penembakan  mobil pedagang buah asal Rokan Hilir beberapa waktu lalu di Kelurahan Purnama belum terungkap.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat Kota Dumai mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Kota Dumai.

Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos, kejadian yang diduga perampokan menggunakan senjata api itu dialami seorang ibu rumah tangga bernama Siti Nurjamilah (50) warga Jalan Teduh, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (11/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu,  pelaku berjumlah dua orang mendatangi rumah korban diketahui bernama Zumri (56) suami korban. Satu pelaku bertamu ke rumah korban, sementara satunya menunggu di depan rumah korban dengan menggunakan sepeda motor. Dengan kondisi rumah terbuka, pelaku masuk secara tiba-tiba serta memanggil korban.

Korban Siti Nurjamilah datang menghampiri pelaku dengan menyampaikan bahwa sang suami sedang melaksanakan ibadah salat. Tanpa membuang waktu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan diduga senkata api (senpi) berbentuk pistol dan menodongkan ke arah istri korban.

Usai menodong wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu, pelaku lalu menarik paksa perhiasan berbentuk kalung emas yang digunakan korban. Berhasil mengambil kalung emas, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar rumah. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.

"Langsung saja ke kanit reskrim, saya masih dalam perjalanan dan mengendarai mobil,"  ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfimasi melalui Kapolsek Dumai Kompol Suparman.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika juga mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian tersebut. "Belum ada yang melapor," tuturnya.

Sementara itu, tetangga korban, Khadafi membenarkan ada kejadian perampokan tersebut. "Kejadiannya malam, informasi yang saya tanyakan ke korban ada dua pelaku, modusnya bertamu, kalau tidak salah pelaku bawa senjata yang diduga senjata api," sebut Khadafi.

Rentetan tindakan kejahatan tersebut juga menjadi perhatian kalangan mahasiswa dan pemuda. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian. Salah satunya dari Kabid Perguruan Tinggi dan Mahasiswa HMI Cabang Kota Dumai, Muhammad Febri. Mereka menilai tindak kejahatan semakin mengkhawatirkan. “Kami sudah kirim surat terkait hal tersebut, mempertanyakan kinerja kepolisian, harusnya dilakukan patroli,” ujar Febri.

Ia mengatakan beberapa waktu kebelakangan sering terjadi tindakan kejahatan di Kota Dumai ada jambret, ada begal di Purnama sampai saat ini belum ditangkap pelakunya. "Rentetan kejadian ini tentunya membuat warga khawatir dan mempertanyakan kinerja kepolisian,  mereka kemana saat keamanan warga terusik," tutupnya.(ade)

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

pekanbaru(riaupos.co)– Tindak kejahatan di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Para pelaku tindakan kejahatan semakin hari semakin berani beraksi. Kali ini tindak kejahatan diduga menggunakan senjata api kembali terjadi. Padahal, kasus penembakan  mobil pedagang buah asal Rokan Hilir beberapa waktu lalu di Kelurahan Purnama belum terungkap.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat Kota Dumai mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Kota Dumai.

Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos, kejadian yang diduga perampokan menggunakan senjata api itu dialami seorang ibu rumah tangga bernama Siti Nurjamilah (50) warga Jalan Teduh, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (11/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu,  pelaku berjumlah dua orang mendatangi rumah korban diketahui bernama Zumri (56) suami korban. Satu pelaku bertamu ke rumah korban, sementara satunya menunggu di depan rumah korban dengan menggunakan sepeda motor. Dengan kondisi rumah terbuka, pelaku masuk secara tiba-tiba serta memanggil korban.

Korban Siti Nurjamilah datang menghampiri pelaku dengan menyampaikan bahwa sang suami sedang melaksanakan ibadah salat. Tanpa membuang waktu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan diduga senkata api (senpi) berbentuk pistol dan menodongkan ke arah istri korban.

Usai menodong wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu, pelaku lalu menarik paksa perhiasan berbentuk kalung emas yang digunakan korban. Berhasil mengambil kalung emas, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar rumah. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.

"Langsung saja ke kanit reskrim, saya masih dalam perjalanan dan mengendarai mobil,"  ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfimasi melalui Kapolsek Dumai Kompol Suparman.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika juga mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian tersebut. "Belum ada yang melapor," tuturnya.

Sementara itu, tetangga korban, Khadafi membenarkan ada kejadian perampokan tersebut. "Kejadiannya malam, informasi yang saya tanyakan ke korban ada dua pelaku, modusnya bertamu, kalau tidak salah pelaku bawa senjata yang diduga senjata api," sebut Khadafi.

Rentetan tindakan kejahatan tersebut juga menjadi perhatian kalangan mahasiswa dan pemuda. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian. Salah satunya dari Kabid Perguruan Tinggi dan Mahasiswa HMI Cabang Kota Dumai, Muhammad Febri. Mereka menilai tindak kejahatan semakin mengkhawatirkan. “Kami sudah kirim surat terkait hal tersebut, mempertanyakan kinerja kepolisian, harusnya dilakukan patroli,” ujar Febri.

Ia mengatakan beberapa waktu kebelakangan sering terjadi tindakan kejahatan di Kota Dumai ada jambret, ada begal di Purnama sampai saat ini belum ditangkap pelakunya. "Rentetan kejadian ini tentunya membuat warga khawatir dan mempertanyakan kinerja kepolisian,  mereka kemana saat keamanan warga terusik," tutupnya.(ade)

pekanbaru(riaupos.co)– Tindak kejahatan di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Para pelaku tindakan kejahatan semakin hari semakin berani beraksi. Kali ini tindak kejahatan diduga menggunakan senjata api kembali terjadi. Padahal, kasus penembakan  mobil pedagang buah asal Rokan Hilir beberapa waktu lalu di Kelurahan Purnama belum terungkap.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat Kota Dumai mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Kota Dumai.

Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos, kejadian yang diduga perampokan menggunakan senjata api itu dialami seorang ibu rumah tangga bernama Siti Nurjamilah (50) warga Jalan Teduh, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (11/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu,  pelaku berjumlah dua orang mendatangi rumah korban diketahui bernama Zumri (56) suami korban. Satu pelaku bertamu ke rumah korban, sementara satunya menunggu di depan rumah korban dengan menggunakan sepeda motor. Dengan kondisi rumah terbuka, pelaku masuk secara tiba-tiba serta memanggil korban.

Korban Siti Nurjamilah datang menghampiri pelaku dengan menyampaikan bahwa sang suami sedang melaksanakan ibadah salat. Tanpa membuang waktu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan diduga senkata api (senpi) berbentuk pistol dan menodongkan ke arah istri korban.

Usai menodong wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu, pelaku lalu menarik paksa perhiasan berbentuk kalung emas yang digunakan korban. Berhasil mengambil kalung emas, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar rumah. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.

"Langsung saja ke kanit reskrim, saya masih dalam perjalanan dan mengendarai mobil,"  ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfimasi melalui Kapolsek Dumai Kompol Suparman.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika juga mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian tersebut. "Belum ada yang melapor," tuturnya.

Sementara itu, tetangga korban, Khadafi membenarkan ada kejadian perampokan tersebut. "Kejadiannya malam, informasi yang saya tanyakan ke korban ada dua pelaku, modusnya bertamu, kalau tidak salah pelaku bawa senjata yang diduga senjata api," sebut Khadafi.

Rentetan tindakan kejahatan tersebut juga menjadi perhatian kalangan mahasiswa dan pemuda. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian. Salah satunya dari Kabid Perguruan Tinggi dan Mahasiswa HMI Cabang Kota Dumai, Muhammad Febri. Mereka menilai tindak kejahatan semakin mengkhawatirkan. “Kami sudah kirim surat terkait hal tersebut, mempertanyakan kinerja kepolisian, harusnya dilakukan patroli,” ujar Febri.

Ia mengatakan beberapa waktu kebelakangan sering terjadi tindakan kejahatan di Kota Dumai ada jambret, ada begal di Purnama sampai saat ini belum ditangkap pelakunya. "Rentetan kejadian ini tentunya membuat warga khawatir dan mempertanyakan kinerja kepolisian,  mereka kemana saat keamanan warga terusik," tutupnya.(ade)

Laporan: HASANAL BULKIAH

pekanbaru(riaupos.co)– Tindak kejahatan di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Para pelaku tindakan kejahatan semakin hari semakin berani beraksi. Kali ini tindak kejahatan diduga menggunakan senjata api kembali terjadi. Padahal, kasus penembakan  mobil pedagang buah asal Rokan Hilir beberapa waktu lalu di Kelurahan Purnama belum terungkap.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat Kota Dumai mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Kota Dumai.

Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos, kejadian yang diduga perampokan menggunakan senjata api itu dialami seorang ibu rumah tangga bernama Siti Nurjamilah (50) warga Jalan Teduh, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (11/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu,  pelaku berjumlah dua orang mendatangi rumah korban diketahui bernama Zumri (56) suami korban. Satu pelaku bertamu ke rumah korban, sementara satunya menunggu di depan rumah korban dengan menggunakan sepeda motor. Dengan kondisi rumah terbuka, pelaku masuk secara tiba-tiba serta memanggil korban.

Korban Siti Nurjamilah datang menghampiri pelaku dengan menyampaikan bahwa sang suami sedang melaksanakan ibadah salat. Tanpa membuang waktu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan diduga senkata api (senpi) berbentuk pistol dan menodongkan ke arah istri korban.

Usai menodong wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu, pelaku lalu menarik paksa perhiasan berbentuk kalung emas yang digunakan korban. Berhasil mengambil kalung emas, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar rumah. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.

"Langsung saja ke kanit reskrim, saya masih dalam perjalanan dan mengendarai mobil,"  ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfimasi melalui Kapolsek Dumai Kompol Suparman.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika juga mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian tersebut. "Belum ada yang melapor," tuturnya.

Sementara itu, tetangga korban, Khadafi membenarkan ada kejadian perampokan tersebut. "Kejadiannya malam, informasi yang saya tanyakan ke korban ada dua pelaku, modusnya bertamu, kalau tidak salah pelaku bawa senjata yang diduga senjata api," sebut Khadafi.

Rentetan tindakan kejahatan tersebut juga menjadi perhatian kalangan mahasiswa dan pemuda. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian. Salah satunya dari Kabid Perguruan Tinggi dan Mahasiswa HMI Cabang Kota Dumai, Muhammad Febri. Mereka menilai tindak kejahatan semakin mengkhawatirkan. “Kami sudah kirim surat terkait hal tersebut, mempertanyakan kinerja kepolisian, harusnya dilakukan patroli,” ujar Febri.

Ia mengatakan beberapa waktu kebelakangan sering terjadi tindakan kejahatan di Kota Dumai ada jambret, ada begal di Purnama sampai saat ini belum ditangkap pelakunya. "Rentetan kejadian ini tentunya membuat warga khawatir dan mempertanyakan kinerja kepolisian,  mereka kemana saat keamanan warga terusik," tutupnya.(ade)

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

pekanbaru(riaupos.co)– Tindak kejahatan di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Para pelaku tindakan kejahatan semakin hari semakin berani beraksi. Kali ini tindak kejahatan diduga menggunakan senjata api kembali terjadi. Padahal, kasus penembakan  mobil pedagang buah asal Rokan Hilir beberapa waktu lalu di Kelurahan Purnama belum terungkap.

Hal itu tentu saja membuat masyarakat Kota Dumai mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Kota Dumai.

Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos, kejadian yang diduga perampokan menggunakan senjata api itu dialami seorang ibu rumah tangga bernama Siti Nurjamilah (50) warga Jalan Teduh, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (11/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu,  pelaku berjumlah dua orang mendatangi rumah korban diketahui bernama Zumri (56) suami korban. Satu pelaku bertamu ke rumah korban, sementara satunya menunggu di depan rumah korban dengan menggunakan sepeda motor. Dengan kondisi rumah terbuka, pelaku masuk secara tiba-tiba serta memanggil korban.

Korban Siti Nurjamilah datang menghampiri pelaku dengan menyampaikan bahwa sang suami sedang melaksanakan ibadah salat. Tanpa membuang waktu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan diduga senkata api (senpi) berbentuk pistol dan menodongkan ke arah istri korban.

Usai menodong wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu, pelaku lalu menarik paksa perhiasan berbentuk kalung emas yang digunakan korban. Berhasil mengambil kalung emas, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar rumah. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.

"Langsung saja ke kanit reskrim, saya masih dalam perjalanan dan mengendarai mobil,"  ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfimasi melalui Kapolsek Dumai Kompol Suparman.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika juga mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian tersebut. "Belum ada yang melapor," tuturnya.

Sementara itu, tetangga korban, Khadafi membenarkan ada kejadian perampokan tersebut. "Kejadiannya malam, informasi yang saya tanyakan ke korban ada dua pelaku, modusnya bertamu, kalau tidak salah pelaku bawa senjata yang diduga senjata api," sebut Khadafi.

Rentetan tindakan kejahatan tersebut juga menjadi perhatian kalangan mahasiswa dan pemuda. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian. Salah satunya dari Kabid Perguruan Tinggi dan Mahasiswa HMI Cabang Kota Dumai, Muhammad Febri. Mereka menilai tindak kejahatan semakin mengkhawatirkan. “Kami sudah kirim surat terkait hal tersebut, mempertanyakan kinerja kepolisian, harusnya dilakukan patroli,” ujar Febri.

Ia mengatakan beberapa waktu kebelakangan sering terjadi tindakan kejahatan di Kota Dumai ada jambret, ada begal di Purnama sampai saat ini belum ditangkap pelakunya. "Rentetan kejadian ini tentunya membuat warga khawatir dan mempertanyakan kinerja kepolisian,  mereka kemana saat keamanan warga terusik," tutupnya.(ade)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya