Jumat, 11 April 2025

Ditinggal Jemput Anak, Suami Meninggal di Kebun Sawit

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Pasangan suami istri yang tinggal di Tenayan Raya itu sedang memanen sawit di kebunnya, jumat (10/1) sejak pukul 08.30 WIB. Persisnya di Jalan Gunung Galunggung, RT 01, RW 09, Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Tenayan Raya.

Tak berapa lama istrinya Sarlina Br Samosir pun berpamitan untuk menjemput anaknya. Berkisar 30 menit pergi, istri pun kembali ke kebun. Sang istri dikejutkan karena suaminya ditemukan telungkup tak berdaya pada pukul 10.10 WIB.

Kepanikannya itu dilaporkan ke sekuriti kebun bernama Aperima Zaluku. Mereka lalu memeriksa dan menghubungi Polsek Tenayan Raya. Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi beserta Kanit Reskrim Iptu Efrin J Manullang dan anggota pun langsung turun ke lokasi.

Baca Juga:  Olah Air Redang Jadi Air Layak Minum

Kepada polisi istri korban menjelaskan, suaminya memiliki riwayat penyakit gula kering (diabet). Iptu Efrin melanjutkan, di lihat dari tubuh korban tidak ada tanda lebam atau kekerasan. ''Selanjutnya kami bawa ke RS Bhayangkara untuk divisum,'' terangnya pada Riau Pos.

Hasil pemeriksaan visum pun membenarkan tidak adanya ditemukan tanda tanda kekerasan di bagian luar tubuh korban. Sementara itu, hasil koordinasi dengan keluarga korban menyatakan tidak bersedia diotopsi dan mengikhlaskan.

''Keluarga korban tidak bersedia jika diotopsi dan mengikhlaskan kepergiannya. Kemudian dilakukan pembuatan surat pernyataan tidak dilakukan otopsi. Selanjutnya dilakukan penyerahan jenazah antara pihak Polsek Tenayan Raya dengan pihak keluar korban,'' tu- tupnya.(s)

Baca Juga:  Fenomena Halo Matahari Pukau Warga

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Pasangan suami istri yang tinggal di Tenayan Raya itu sedang memanen sawit di kebunnya, jumat (10/1) sejak pukul 08.30 WIB. Persisnya di Jalan Gunung Galunggung, RT 01, RW 09, Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Tenayan Raya.

Tak berapa lama istrinya Sarlina Br Samosir pun berpamitan untuk menjemput anaknya. Berkisar 30 menit pergi, istri pun kembali ke kebun. Sang istri dikejutkan karena suaminya ditemukan telungkup tak berdaya pada pukul 10.10 WIB.

Kepanikannya itu dilaporkan ke sekuriti kebun bernama Aperima Zaluku. Mereka lalu memeriksa dan menghubungi Polsek Tenayan Raya. Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi beserta Kanit Reskrim Iptu Efrin J Manullang dan anggota pun langsung turun ke lokasi.

Baca Juga:  Generasi Muda Diajak Pedomani Pancasila

Kepada polisi istri korban menjelaskan, suaminya memiliki riwayat penyakit gula kering (diabet). Iptu Efrin melanjutkan, di lihat dari tubuh korban tidak ada tanda lebam atau kekerasan. ''Selanjutnya kami bawa ke RS Bhayangkara untuk divisum,'' terangnya pada Riau Pos.

Hasil pemeriksaan visum pun membenarkan tidak adanya ditemukan tanda tanda kekerasan di bagian luar tubuh korban. Sementara itu, hasil koordinasi dengan keluarga korban menyatakan tidak bersedia diotopsi dan mengikhlaskan.

''Keluarga korban tidak bersedia jika diotopsi dan mengikhlaskan kepergiannya. Kemudian dilakukan pembuatan surat pernyataan tidak dilakukan otopsi. Selanjutnya dilakukan penyerahan jenazah antara pihak Polsek Tenayan Raya dengan pihak keluar korban,'' tu- tupnya.(s)

Baca Juga:  Komunitas PS Selamatkan Enam Anjing dari Rumah Jagal
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ditinggal Jemput Anak, Suami Meninggal di Kebun Sawit

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Pasangan suami istri yang tinggal di Tenayan Raya itu sedang memanen sawit di kebunnya, jumat (10/1) sejak pukul 08.30 WIB. Persisnya di Jalan Gunung Galunggung, RT 01, RW 09, Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Tenayan Raya.

Tak berapa lama istrinya Sarlina Br Samosir pun berpamitan untuk menjemput anaknya. Berkisar 30 menit pergi, istri pun kembali ke kebun. Sang istri dikejutkan karena suaminya ditemukan telungkup tak berdaya pada pukul 10.10 WIB.

Kepanikannya itu dilaporkan ke sekuriti kebun bernama Aperima Zaluku. Mereka lalu memeriksa dan menghubungi Polsek Tenayan Raya. Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi beserta Kanit Reskrim Iptu Efrin J Manullang dan anggota pun langsung turun ke lokasi.

Baca Juga:  SDN 035 Tuan Rumah Komunitas Belajar Nasional

Kepada polisi istri korban menjelaskan, suaminya memiliki riwayat penyakit gula kering (diabet). Iptu Efrin melanjutkan, di lihat dari tubuh korban tidak ada tanda lebam atau kekerasan. ''Selanjutnya kami bawa ke RS Bhayangkara untuk divisum,'' terangnya pada Riau Pos.

Hasil pemeriksaan visum pun membenarkan tidak adanya ditemukan tanda tanda kekerasan di bagian luar tubuh korban. Sementara itu, hasil koordinasi dengan keluarga korban menyatakan tidak bersedia diotopsi dan mengikhlaskan.

''Keluarga korban tidak bersedia jika diotopsi dan mengikhlaskan kepergiannya. Kemudian dilakukan pembuatan surat pernyataan tidak dilakukan otopsi. Selanjutnya dilakukan penyerahan jenazah antara pihak Polsek Tenayan Raya dengan pihak keluar korban,'' tu- tupnya.(s)

Baca Juga:  Pemko Prioritaskan Bus Vaksin untuk Lansia

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Pasangan suami istri yang tinggal di Tenayan Raya itu sedang memanen sawit di kebunnya, jumat (10/1) sejak pukul 08.30 WIB. Persisnya di Jalan Gunung Galunggung, RT 01, RW 09, Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Tenayan Raya.

Tak berapa lama istrinya Sarlina Br Samosir pun berpamitan untuk menjemput anaknya. Berkisar 30 menit pergi, istri pun kembali ke kebun. Sang istri dikejutkan karena suaminya ditemukan telungkup tak berdaya pada pukul 10.10 WIB.

Kepanikannya itu dilaporkan ke sekuriti kebun bernama Aperima Zaluku. Mereka lalu memeriksa dan menghubungi Polsek Tenayan Raya. Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi beserta Kanit Reskrim Iptu Efrin J Manullang dan anggota pun langsung turun ke lokasi.

Baca Juga:  Ombudsman Sebut Kantor Imigrasi Jadi Rujukan Layanan

Kepada polisi istri korban menjelaskan, suaminya memiliki riwayat penyakit gula kering (diabet). Iptu Efrin melanjutkan, di lihat dari tubuh korban tidak ada tanda lebam atau kekerasan. ''Selanjutnya kami bawa ke RS Bhayangkara untuk divisum,'' terangnya pada Riau Pos.

Hasil pemeriksaan visum pun membenarkan tidak adanya ditemukan tanda tanda kekerasan di bagian luar tubuh korban. Sementara itu, hasil koordinasi dengan keluarga korban menyatakan tidak bersedia diotopsi dan mengikhlaskan.

''Keluarga korban tidak bersedia jika diotopsi dan mengikhlaskan kepergiannya. Kemudian dilakukan pembuatan surat pernyataan tidak dilakukan otopsi. Selanjutnya dilakukan penyerahan jenazah antara pihak Polsek Tenayan Raya dengan pihak keluar korban,'' tu- tupnya.(s)

Baca Juga:  Pemko Prioritaskan Bus Vaksin untuk Lansia
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari