(RIAUPOS.CO) –Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) merupakan kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kawasan seluas 81.761 hektare ini secara administrasi terletak di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Kawasan TNTN merupakan hutan yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati.
Ditemukan sebanyak 215 jenis pohon dari 48 famili dan pada tingkatan anak pohon sebanyak 305 jenis dari 56 famili (LIPI, 2003). Selain itu kawasan TNTN merupakan habitat bagi satwa terancam punah yaitu gajah sumatera dan harimau sumatera. Keindahan alam hutan hujan tropika dataran rendah khas Sumatera di TNTN ini sangat eksotis dan menggetarkan jiwa.
Hutan hujan tropis dataran rendah yang masih asri disertai flora dan fauna yang khas menjadi daya tarik untuk melakukan berbagai aktivitas wisata, pendidikan, dan penelitian. Hal ini menjadikan kawasan TNTN menjadi terkenal bagi wisatawan yang menyenangi petualangan di alam. Kawasan objek wisata utama TNTN berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Lubuk Kembang Bunga, Resort Air Hitam Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di TNTN di antaranya adalah wisata mahout wannabe, trekking kawasan hutan, susur Sungai Nilo dan bersepeda. Trekking, yaitu menyusuri hutan alam di jalur yang telah tersedia terutama pada waktu pagi dan sore hari. Kegiatan menikmati indahnya hutan dan ditambah mendapatkan bonus suara-suara satwa liar seperti berbagai jenis burung, serangga dan ungko.
Susur Sungai Nilo, yaitu kegiatan membelah hutan melalui jalur sungai nilo menggunakan perahu tradisional yang biasa disebut dengan pompong. Kegiatan menyusuri Sungai Nilo untuk menikmati sejuknya air sungai, tegakan hutan di kiri dan kanan sungai serta burung-burung yang banyak bertengger di pepohonan dipinggir sungai.
Daya tarik lainnya adalah terdapat 8 ekor Gajah Sumatera yang jinak yang terdapat Camp Flying Squad. Gajah tersebut dirawat oleh perawat gajah yang biasa disebut mahout. Para wisatawan dapat berinteraksi dengan gajah melalui paket wisata Mahout Wanna Be atau menjadi perawat gajah.
Kegiatan wisata bertajuk seharian menjadi mahout ini berisi kegiatan-kegiatan merawat gajah seperti memandikan gajah di sungai, menyiapkan puding dan memberi makan gajah, menggiring gajah ke padang gembalaan, serta mengamati perilaku harian gajah. Pengalaman menyenangkan dan tak terlupakan untuk merasakan keintiman bersama satwa besar yang pintar ini di habitat aslinya.
Selain kegiatan wisata berbasis alam tersebut, saat ini TNTN bersama mitra dan masyarakat juga mengembangkan kegiatan wisata berbasis budaya. Masyarakat sekitar kawasan TNTN merupakan masyarakat Melayu yang memiliki tradisi dan budaya yang unik. Tradisi dan budaya masyarakat tersebut dikemas dalam bentuk kegiatan yang menarik wisatawan.
Saat ini terdapat dua event tahunan yang menampilkan atraksi budaya di desa penyangga dan kawasan TNTN yaitu Festival Taman Nasional Tesso Nilo dan gajah mandi balimau "potang mogang basamo gajah".
Pada Festival Taman Nasional Tesso Nilo diadakan perlombaan dan acara yang mengangkat budaya melayu. Perlombaan silat pangean, lomba lagu melayu, lomba masakan tradisional, lomba gasing, ekspedisi "Nyanyian panjang", ekspedisi manumbai (panen madu hutan secara tradisional) dan tarian tradisional Melayu.
Perlombaan dan pertunjukan budaya ini merupakan kegiatan yang mampu menarik wisatawan baik dari kabupaten Pelalawan maupun provinsi Riau. Event ini dilaksanakan di kawasan flying squad, Resort Air Hitam, SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga setiap bulan November.
Gajah mandi balimau "potang mogang basamo gajah" merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan pada minggu terakhir menjelang bulan Ramadan. Kegiatan ini merupakan tradisi masyarakat muslim Melayu untuk menyambut bulan suci Ramadan. Mereka bersama-sama turun ke Sungai Nilo untuk mensucikan badan. Hal unik pada kegiatan ini adalah dengan diikut sertakannya gajah jinak untuk ikut turun ke sungai.
Secara umum waktu terbaik untuk berkunjung ke kawasan TNTN adalah sepanjang tahun. Untuk ajang tahunan seperti Festival Taman Nasional Tesso Nilo diselenggarakan pada November dan gajah mandi balimau “potang mogang basamo gajah” dilaksanakan pada pekan terakhir menjelang bulan Ramadan.
Kawasan TNTN untuk destinasi wisata dapat dikunjungi melalui jalur darat dari Pekanbaru. Jarak tempuh kurang lebih 165 km dengan waktu tempuh 4 -5 jam. Rute yang dilalui melalui jalan Lintas Timur Sumatera yaitu Pekanbaru melalui Pangkalankerinci menuju Desa Lubuk Kembang Bunga.
Kepala Balai TN Tesso Nilo Ir Halasan Tulus mengungkapkan kesungguhan Balai TN Tesso Nilo dalam menumbuhkembangkan potensi-potensi kawasan hutan dan budaya yang ada di TN Tesso Nilo. "TN Tesso Nilo memiliki kekayaan yang luar biasa, baik kekayaan alam maupun budaya," ujarnya.(adv)