- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tiongkok semakin menguasai bisnis di Asia. Teranyar, perusahaan dari Tiongkok yakni China Communications Construction Co Ltd (CCCC) dan mitra lokalnya telah menang dalam lelang untuk bandar udara senilai USD 10 miliar (sekitar Rp 139,9 triliun) di pinggiran Manila, Filipina. Ini sekaligus menjadi langkah terbaru perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan pijakan di Filipina.
CCCC bergabung dengan perusahaan jasa maskapai Macroasia Corporation dalam konsorsium dengan pemerintah Provinsi Cavite akan melaksanakan proyek Bandara Internasional Sangley Point, Jesse Grepo. Hal itu seperti dilansir Reuters.
- Advertisement -
Proyek senilai Rp139,9 triliun itu, yang melibatkan reklamasi tanah dan perluasan bandara kecil yang sudah ada, merupakan bagian dari rencana perbaikan infrastruktur utama pemerintah Filipina yang telah membuat mereka dikritik karena macet. Itu adalah salah satu dari dua proyek bandara bernilai fantastis yang bertujuan untuk membangun gerbang utama di Filipina. Selama ini, bandara yang ada dinilai sebagai salah satu bandara terburuk di dunia.
Di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte, Filipina telah mengejar hubungan yang lebih hangat dengan saingannya Tiongkok. Duterte mengesampingkan percekcokan teritorial dengan imbalan miliaran dolar dalam bentuk pinjaman, investasi, dan bantuan yang dijanjikan.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menang dalam kontrak tahun lalu untuk memasuki sektor telekomunikasi, energi, dan konstruksi. Ini mengindikasikan bahwa Filipina mulai menjalin hubungan "mesra" dengan Tiongkok.
- Advertisement -
Suber : Jawapos.co.id
Editor : Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tiongkok semakin menguasai bisnis di Asia. Teranyar, perusahaan dari Tiongkok yakni China Communications Construction Co Ltd (CCCC) dan mitra lokalnya telah menang dalam lelang untuk bandar udara senilai USD 10 miliar (sekitar Rp 139,9 triliun) di pinggiran Manila, Filipina. Ini sekaligus menjadi langkah terbaru perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan pijakan di Filipina.
CCCC bergabung dengan perusahaan jasa maskapai Macroasia Corporation dalam konsorsium dengan pemerintah Provinsi Cavite akan melaksanakan proyek Bandara Internasional Sangley Point, Jesse Grepo. Hal itu seperti dilansir Reuters.
- Advertisement -
Proyek senilai Rp139,9 triliun itu, yang melibatkan reklamasi tanah dan perluasan bandara kecil yang sudah ada, merupakan bagian dari rencana perbaikan infrastruktur utama pemerintah Filipina yang telah membuat mereka dikritik karena macet. Itu adalah salah satu dari dua proyek bandara bernilai fantastis yang bertujuan untuk membangun gerbang utama di Filipina. Selama ini, bandara yang ada dinilai sebagai salah satu bandara terburuk di dunia.
Di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte, Filipina telah mengejar hubungan yang lebih hangat dengan saingannya Tiongkok. Duterte mengesampingkan percekcokan teritorial dengan imbalan miliaran dolar dalam bentuk pinjaman, investasi, dan bantuan yang dijanjikan.
- Advertisement -
Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menang dalam kontrak tahun lalu untuk memasuki sektor telekomunikasi, energi, dan konstruksi. Ini mengindikasikan bahwa Filipina mulai menjalin hubungan "mesra" dengan Tiongkok.
Suber : Jawapos.co.id
Editor : Rinaldi