JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemberangkatan haji 2019 tidak sampai sebulan lagi. Namun Kementerian Agama (Kemenag) masih membuka pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahap keempat. Sebab masih ada sisa kuota sebanyak 575 kursi.
Kuota yang tersisa memang hanya 575 kursi. Namun Kemenag membuka pelunasan tahap keempat untuk 1.285 orang jamaah calon haji (JCH). Sebab ada kuota cadangan yang ditetapkan sebanyak 710 orang.
Kasubdit Pendaftaran dan Pelunasan Haji Reguler Kemenag Mukhammad Khanif menuturkan sampai sekarang jadwal pelunasan belum ditetapkan.
“Kemungkinan pekan depan,’’ katanya saat dikonfirmasi Jumat (14/6).
Khanif juga menjelaskan nama-nama JCH yang berhak melunasi BPIH di tahap keempat itu juga belum ditetapkan.
Khanif menegaskan bahwa kuota yang tersisa hanya 575 kursi. Sementara 710 kuota statusnya adalah jamaah cadangan. Mereka nanti mengisi sisa kursi jika dari 575 kuota ada yang tidak melunasi. Kemudian kuota cadangan juga bisa mengisi kuota jika ada JCH yang membatalkan keberangkatannya.
Ketentuan lain JCH kuota cadangan hanya bisa mengisi kuota kosong dari provinsi yang sama. Dalam pelunasan tahap keempat tidak tersedia untuk semua provinsi. Di Pulau Jawa, pelunasan tahap ketiga hanya tersedia untuk Provinsi DKI Jakarta dan Jogjakarta saja.
Menurut Khanif pelunasan tahap keempat sudah mepet dengan pemberkasan visa haji. Sehingga kemungkinan para JCH yang melunasi tahap ketiga akan masuk kloter-kloter tengah atau bahkan akhir. Namun tidak menutup kemungkinan ada JCH pelunasan tahap ketiga yang masuk kloter awal.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhajirin Yanis menjelaskan, pelunasan tahap ketiga dibuka karena masih ada sisa kuota setelah pelunasan tahap ketiga ditutup. Kemenag membuka pelunasan tahap ketiga karena mendapatkan kuota tambahan sebanyak 10 ribu kursi.
Yanis menyampaikan proses pelunasan BPIH reguler telah dilaksanakan dalam tiga tahap. Pelunasan tahap pertama digelar pada 19 Maret-15 April. Pelunasan tahap kedua pada 30 April-10 Mei. Sementara pelunasan tahap ketiga, yang bertujuan untuk pengisian 10 ribu kuota tambahan berlangsung pada 22-29 Mei lalu.
Di sisi kesehatan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan jamaah rentan terserang virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Virus itu ditularkan oleh unta. Dia mengimbau jamaah haji untuk tidak mendekati unta.
Nila sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk antisipasi penularan virus MERS-CoV. Selain itu Nila juga mengimbau kepada jamaah haji agar tidak dekat dengan unta. ”Tidak usah foto sama unta,” ucapnya.
Hal tersebut Menkes sampaikan untuk mengantisipasi penularan virus MERS-CoV dari unta ke jamaah Indonesia. Karena ketika virus tersebut menular ke jamaah Indonesia akan terbawa pulang ke tanah air. Belum lagi virus MERS-CoV tidak ada vaksinnya. ”Virus ini tidak gampang dibuatkan vaksinnya, karena virus itu cepat berubah,” katanya.(wan/lyn/jpg)