Jumat, 20 September 2024

Tak Mau Hormati Bendera, Dua Siswa SMP Dikeluarkan dari Sekolah

BATAM (RIAUPOS.CO) – Dua siswa SMP di kawasan Sagulung dikeluarkan dari sekolah. Penyebabnya mereka tidak mau menghormati bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan di sekolah dengan alasan keyakinan yang dianuti.

Keduanya siswa yang dirahasiakan identitasnya ini dikeluarkan setelah upaya mediasi dari pihak sekolah menemui jalan buntu.

Padahal mediasi melibatkan Disdik Batam, KPPAD, Kemenag, Ombudsman, Polisi dan TNI. Namun kedua siswa ini tetap saja menolak untuk menjalankan rutinitas Kebangsaan di sekolah.

“Setelah melalui pertemuan tadi, kami mengambil keputusan bahwa dua anak yang tak mau menghormat bendera dan menyanyikan lagu wajib itu di keluarkan dari sekolah,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam, Sudirman Dianto di Sagulung, Senin (25/11/2019).

- Advertisement -
Baca Juga:  Silahkan Cek, Ini Program Menarik Mitsubishi di Bulan Juli

“Berbagai upaya mediasi sudah dilakukan namun mereka tetap menolak menghormati bendera ataupun menyanyikan lagi kebangsaan,” kata dia lagi.

Sudirman mengatakan, awalnya ada tiga siswa yang bersikap demikian, namun satu di antaranya sudah duluan keluar.

- Advertisement -

Mereka menolak menghormati bendera dan lagu kebangsaan karena keyakinan yang dianutnya.

“Ini sudah jadi aturan dalam dunia pendidikan formal kita. Kalau tak mau menghormati bendera ya silahkan keluar,” paparnya.

Ia menjelaskan, hak pendidikan boleh saja terpenuhi. Namun melalui paket B dengan catatan tersendiri.

“Semua ini bukan hanya keputusan sekolah, tapi keputusan bersama. Lagian sudah ada pernyataan, keluarga harus siap menerima keputusan ini, menurut saya ini sudah keputusan yang bijaksana,” tuturnya lagi.

Baca Juga:  Presiden Tinjau Progres Tol Pekanbaru-Bangkinang

Koramil Batam Barat, Kapten Inf Rigardo Sitinjak, juga menyampaikan hal yang sama.

Upaya mediasi telah dilakukan. Namun kedua siswa tersebut tidak mau menghormati bendera dan menyanyikan lagu wajib nasional.

“Kami ketahui ini sejak enam bulan lalu. Selama itu kita coba mediasi tapi ditolak,” paparnya.

“Katanya kepercayaan yang dianutnya yang melarang. Kalau memang demikian ya konsekuensinya ada. Negara ini ada hukum dan aturannya. Kalau tidak mau ya dikeluarkan,” jelasnya lagi.

Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman

BATAM (RIAUPOS.CO) – Dua siswa SMP di kawasan Sagulung dikeluarkan dari sekolah. Penyebabnya mereka tidak mau menghormati bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan di sekolah dengan alasan keyakinan yang dianuti.

Keduanya siswa yang dirahasiakan identitasnya ini dikeluarkan setelah upaya mediasi dari pihak sekolah menemui jalan buntu.

Padahal mediasi melibatkan Disdik Batam, KPPAD, Kemenag, Ombudsman, Polisi dan TNI. Namun kedua siswa ini tetap saja menolak untuk menjalankan rutinitas Kebangsaan di sekolah.

“Setelah melalui pertemuan tadi, kami mengambil keputusan bahwa dua anak yang tak mau menghormat bendera dan menyanyikan lagu wajib itu di keluarkan dari sekolah,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam, Sudirman Dianto di Sagulung, Senin (25/11/2019).

Baca Juga:  Tetap Rumuskan Turunan UU IKN, Pemerintah Siap Beri Argumentasi di MK

“Berbagai upaya mediasi sudah dilakukan namun mereka tetap menolak menghormati bendera ataupun menyanyikan lagi kebangsaan,” kata dia lagi.

Sudirman mengatakan, awalnya ada tiga siswa yang bersikap demikian, namun satu di antaranya sudah duluan keluar.

Mereka menolak menghormati bendera dan lagu kebangsaan karena keyakinan yang dianutnya.

“Ini sudah jadi aturan dalam dunia pendidikan formal kita. Kalau tak mau menghormati bendera ya silahkan keluar,” paparnya.

Ia menjelaskan, hak pendidikan boleh saja terpenuhi. Namun melalui paket B dengan catatan tersendiri.

“Semua ini bukan hanya keputusan sekolah, tapi keputusan bersama. Lagian sudah ada pernyataan, keluarga harus siap menerima keputusan ini, menurut saya ini sudah keputusan yang bijaksana,” tuturnya lagi.

Baca Juga:  Diplomat Nigeria Pukul Petugas, Ini Penjelasan Kemenkumham

Koramil Batam Barat, Kapten Inf Rigardo Sitinjak, juga menyampaikan hal yang sama.

Upaya mediasi telah dilakukan. Namun kedua siswa tersebut tidak mau menghormati bendera dan menyanyikan lagu wajib nasional.

“Kami ketahui ini sejak enam bulan lalu. Selama itu kita coba mediasi tapi ditolak,” paparnya.

“Katanya kepercayaan yang dianutnya yang melarang. Kalau memang demikian ya konsekuensinya ada. Negara ini ada hukum dan aturannya. Kalau tidak mau ya dikeluarkan,” jelasnya lagi.

Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari