Site icon Riau Pos

Perbaikan Prestasi Dua Tahun Lalu

FOTO BERSAMA: Tim bulutangkis beregu putri Indonesia foto bersama jelang pertandingan, beberapa hari lalu. (internet)

MUNTINLUPA (RIAUPOS.CO) — Di atas kertas, tim beregu putri Indonesia boleh dibilang inferior di hadapan Thailand. Tiga tunggal putri yang diturunkan Thailand di final kemarin (3/12) merupakan penghuni 17 besar dunia. Antara lain, Ratchanok Intanon ranking 5 dunia, Busanan Ongbamrungphan (16), dan Pornpawee Chochuwong (17).

Sesuai prediksi, Indonesia hanya mampu mencuri poin dari ganda putri pertama, Ni Ketut Mahadewi/Apriyani Rahayu. Mereka mengatasi Rawinda Prajongjai/Puttita Supajirakul, 21-17, 21-18. Sedangkan dua tunggal putri Indonesia babak belur.

Gregoria Mariska Tunjung yang membuka perjuangan Indonesia sempat membuat Intanon kelabakan. Dia memaksa pebulu tangkis terbaik Thailand itu main hingga rubber game. Sayangnya, hasil akhir juga belum berpihak padanya.

Jorji-sapaan Gregoria-takluk 13-21, 21-12, 14-21. Dia harus ditandu dorong setelah pertandingan. Penyebabnya, pebulutangkis 20 tahun itu salah jatuh dan menyebabkan hamstringnya nyeri. "Tadi cuma salah gerak saja, karena lapangan licin," katanya. Dia masih menunggu keputusan dokter sebelum turun di nomor perorangan.

Dia bersyukur tim beregu Indonesia bisa lebih baik ketimbang dua tahun lalu di Malaysia. "Dua tahun lalu kami cuma dapat perunggu," katanya. Pada partai ketiga, ganda putri muda Indonesia, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto kalah straight game, 8-21, 17-21.

"Mereka lebih berpengalaman, sedangkan SEA Games kali ini pertam kalinya buat kami," sebut Ribka. Ketenangan dalam eksekusi bola net menjadi masalah yang mereka alami kemarin.(jpg)

Exit mobile version