Site icon Riau Pos

“Pesan-Pesan” yang Disampaikan Lewat Sepakbola

pesan-pesan-yang-disampaikan-lewat-sepakbola

Catatan Hary B Koriun

SEPAKBOLA kerap menjadi tempat banyak orang untuk mengirimkan "pesan" tertentu. Dulu, ketika aturan belum ditetapkan, banyak pemain yang setelah mencetak gol membuka kausnya dan memperlihatkan ada tulisan di kaus dalam yang dipakainya.

Ada ratusan kejadian seperti itu. Entah pesan itu ditujukan sebagai dukungan pada momen tertentu, dari hal yang serius seperti masalah kemanusiaan, perang, maupun momen ringan lainnya seperti pesan cinta untuk keluarga, kekasih, dan sebagainya. Bahkan juga ada pesan yang dianggap banyak orang lucu, tetapi sebenarnya satir dan serius.

Penyerang Italia yang kini bermain di Monza, Mario Balotelli, membuat selebrasi unik, lucu, tetapi sebenarnya juga sebuah pesan serius. Pemain berjuluk Super Mario itu sering menjadi bulan-bulanan publik, baik masyarakat umum (terutama pendukung lawan) atau media. Dia beberapa kali terkena serangan rasisme saat membela Inter Milan, AC Milan, juga Brescia. Yang menarik, bahkan perlakuan rasisme itu juga datang dari presiden klub yang pernah dibelanya, Brescia, yakni Massimo Cellino.

Jauh sebelum itu, ketika masih membangun karirnya di usia remaja, dia sering mendengar ucapan orang tentang "tak ada pemain asli Italia yang berkulit hitam". Bahkan ketika kemudian dia masuk tim nasional level senior Italia, hal yang sama juga sering terdengar: "Bagaimana mungkin ada pemain nasional Italia berkulit hitam?".

Darah dari orangtua asli Ghana dalam dirinya, yang kemudian diadopsi oleh keluarga Italia,  membuat pemain kelahiran Palermo ini sering mendapatkan perlakuan yang tak mengenakkan. Banyak psikolog yang berpendapat bahwa kelakuan aneh yang sering diperlihatkan Balotelli adalah salah satu akibat dari tekanan rasisme tersebut. Juga, apa yang dilakukannya itu sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang didapatkannya di sepanjang karirnya sebagai pemain sepakbola Italia.

Ketika Manchester City menang telak 6-1 atas Manchester United di Old Trafford, pada 23 Oktober 2011 –dalam pertandingan ini Balotelli mencetak dua gol– Balotelli melakukan selebrasi mengejutkan. Setelah mencetak gol, dia membuka kausnya, dan di kaus dalamnya terdapat tulisan "Why Always Me?". Pesan dari tulisan itu jelas: sebuah protes tentang perlakuan buruk yang diberikan publik kepadanya, termasuk beberapa media yang selalu berpikir negatif tentang dirinya. “Mengapa selalu saya?”

Apa yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo, Paul Pogba, dan Manuel Locatelli di Piala Eropa 2020 (2021) juga sebuah pesan yang dilakukan lewat sepakbola. Ketika melakukan jumpa pers jelang lawan Hongaria pada 13 Juni 2021, Ronaldo memindahkan dua botol Coca-Cola dari hadapannya, dan meletakkan air mineral sebagai penggantinya.

Sehari setelahnya, saat jumpa pers jelang partai Prancis vs Jerman, gelandang Prancis dan Manchester United, Paul Pogba, memindahkan botol bir Heineken dari hadapannya, dan juga menggantikannya dengan botol air mineral.

Entah sebuah sindiran atau hal serius, pada Kamis (17/6/2021) dini hari, pemain terbaik pada partai Italia vs Swiss yang mencetak dua gol, Manuel Locatelli, melakukan hal mirip yang dilakukan oleh Ronaldo. Dia memindahkan dua botol Coca-Cola dari hadapannya –yang juga bidikan kamera– saat jumpa pers setelah pertandingan, dan menggantikannya dengan botol air mineral.

Pesan yang disampaikan Ronaldo dan Pogba itu sangat jelas. Sebagai pejuang diet ketat antiminuman bersoda, berkarbonasi, allkohol, dan makanan yang dimasak dengan minyak, Ronaldo memang ingin menyampaikan kepada masyarakat bagaimana hidup sehat. Dia sudah melakukannya bertahun-tahun dan banyak orang yang terinspirasi dari gaya hidup sehat yang dilakukannya.

Exit mobile version