Site icon Riau Pos

Ketahanan Pangan Riau Baru 25 Persen

Edy Natar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ketahanan pangan di Riau baru tercukupi sebesar 25 persen, sementara 75 persen dipenuhi dari provinsi lain.

Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun roadmap pembangunan Provinsi Riau. Di mana pembangunan di tahun ini akan dilaksanakan mengarah pada pembangunan yang mendukung sektor pangan dan pertanian.

“Dari 6,7 juta jiwa penduduk Riau, kemampuan kita untuk menyiapkan ketahanan pangan secara internal itu hanya 25 persen. Inipun cenderung kurang. Artinya, pangan utama kita (beras, jagung, dan lainnya) hanya mampu kita siapkan kurang dari 25 persen. Sementara, 75 persen lainnya, kita sangat tergantung dari daerah lain, seperti Sumbar, Sumut, Jawa, dan berbagai daerah lainnya,” katanya.

Lebih lanjut dikatakanya, melihat situasi global saat ini, ia khawatir akan adanya krisis pangan di dunia. Oleh karena itu, ia ingin memulai pembangunan Riau dengan fokus pada sektor pertanian. Menurutnya, jika pangan tercukupi, sektor lainnya juga akan berjalan sesuai harapan.

“Kita tidak bisa membayangkan kalau suatu saat dengan situasi yang tidak jelas seperti ini, kemudian terjadi krisis pangan dunia. Kemudian, merembet menjadi krisis pangan di berbagai tempat, itulah sebabnya kita harus mengantisipasi jauh-jauh hari,” ujarnya.

Selain pemenuhan ketahanan pangan, roadmap pembangunan Riau juga mencakup pemenuhan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat Riau. Ia mengharapkan kolaborasi dengan pemerintah kota/kabupaten untuk memberikan akses kemudahan dalam memperoleh layanan kesehatan agar terwujud masyarakat yang sehat.

“Selanjutnya, pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang tidak mampu juga menjadi fokus dalam roadmap tersebut. Selain itu, masyarakat Riau juga perlu diberikan pendidikan dan pelatihan sehingga dapat menciptakan masyarakat yang produktif dan berdaya saing,” sebutnya.

“Setelah kebutuhan pangan terpenuhi, demikian Gubri, kemudian masyarakat sehat dan pikirannya tenang, maka baru bisa diajak untuk produktif melalui pendidikan atau pelatihan. Kalau ini dilakukan dengan baik, maka Riau bisa menyiapkan masyarakat yang siap bersaing,” sambungnya.

Selain itu, roadmap pembangunan Riau juga mencakup penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur untuk kemajuan ekonomi, serta pembentukan kehidupan masyarakat yang agamis.

Ia berharap bahwa konsep pembangunan Riau tersebut dapat terealisasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan alokasi anggaran yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu, kami meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kepala daerah untuk membuat penganggaran yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ajaknya.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Exit mobile version