TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Amparan Tatak adalah satu diantara kue atau wadai khas Banjar di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir yang paling banyak peminatnya, khususnya disaat bulan Ramadan. Rasanya yang manis dan lezat membuat amparan tatak selalu diburu masyarakat untuk dijadikan menu berbuka puasa bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Amparan Tatak biasanya dibuat didalam loyang berukuran sedang atau besar yang kemudian dipotong beberapa bagian.
Untuk harga dari makanan tradisional ini murah meriah, hanya Rp5 ribu per potong.
Kue Amparan Tatak berwarna putih yang terbuat dari tepung, di dalamnya terdapat potongan pisang atau nangka dengan tekstur yang halus sekaligus lembut sehingga bisa dikonsumsi segala usia.
Rasa khas yang ditawarkan, tidak mengherankan bila kelembutan dan rasa manis pada amparan tatak membuatnya sangat digemari oleh masyarakat, apalagi untuk menu berbuka di Bulan Suci Ramadan.
Untuk anda yang ingin berbuka dengan menu tradisional ini bisa mendatangi gerai warung papadaan yang ada di area tembilahan.
Anda bisa menyusuri jalanan kota tembilahan dan berhenti di beberapa titik seperti di Jalan M Boya, Jalan Abdul Manaf, Jalan Pangeran Hidayat dan lapak-lapak yang ada di pinggir jalan yang sudah tersedia makanan khas ini.
Salah seorang penjual yang ditemui, mengatakan selain Amparan Tatak, jenis Sari Muka juga paling laris dan di buru pembeli dengan komposisi di atas wadainya terdapat gula merah dan di bawahnya berwarna hijau dari pandan.
Wadai Bingka Kayapu yang sudah termasuk dalam kue nasional yang memikat pemburu takjil dengan berwarna hijau dari pandan yang didalamnya terdapat telur untuk menghiasi wewangian ciri khas kue atau wadai tersebut.
“Kita sangat senang wadai-wadai tradisional ini masih banyak peminatnya. Semoga ini juga menjadi berkah bagi usaha kecil menengah seperti kami dan wadai khususnya papadan selalu dicintai masyarakat,” kata pedagang tersebut.
Laporan: Indra Effendi (Tembilahan)
Editor: Eka G Putra