Site icon Riau Pos

Dominasi AS Terlalu Kuat Kumpulkan 14 Emas dari Kejuaraan Dunia

Dominasi AS Terlalu Kuat Kumpulkan 14 Emas dari Kejuaraan Dunia

DOHA (RIAUPOS.CO) — Penampilan kontingen Amerika Serikat (AS) di Kejuaraan Dunia Atletik 2019 ditutup dengan sempurna. Pada hari terakhir kemarin, atlet-atlet AS merengkuh tiga dari tujuh emas yang diperebutkan. Itu menggenapi total emas yang mereka kumpulkan menjadi 14.

Hasil tersebut bukan hanya membuat mereka menjadi juara umum. Tapi juga mencatatkan diri sebagai pengumpul emas terbanyak di kejuaraan dunia dalam 12 tahun terakhir. Sebanyak 14 emas yang mereka raih menyamai penampilan mereka sendiri saat juga menjadi juara umum di edisi 2007 di Osaka.

Selain pulang dengan 14 emas, AS menggondol sebelas perak dan empat perunggu dari Qatar. Raihan itu jauh meninggalkan Kenya yang menduduki peringkat kedua dengan meraih lima emas, dua perak, dan empat perunggu. 

Hasil ini sekaligus menunjukkan dominasi AS di Kejuaraan Dunia Atletik belum ada yang menandingi. Mereka kini total telah menjadi juara umum 13 kali dari 19 gelaran Kejuaraan Dunia yang berlangsung kali pertama pada 1976. 

Selain AS, tercatat hanya Kenya (2015), Rusia (2001), Jerman Barat (1987, 1983, 1980), dan Uni Soviet (1976) yang pernah menjadi juara umum. Dominasi ini kemungkinan masih akan terus berlanjut. Apalagi, Kejuaraan Dunia selanjutnya yakni pada 2021 AS menjadi tuan rumah di Eugene, Oregon.

Kemarin, dua dari tiga emas AS datang dari nomor 4×400 meter estafet. Di nomor ini atlet-atlet negeri Paman Sam berkuasa penuh baik di sektor putra maupun putri. 

Satu emas lagi datang dari nomor 100 meter lari gawang putri. Di nomor ini AS lagi-lagi digdaya dengan menempatkan atletnya di dua podium teratas.

Adalah Nia Ali yang mengharumkan nama AS di 100 meter lari gawang putri. Dia meraih emas dengan mencatatkan personal best yakni 12,34 detik. Saat melakukan victory lap, atlet 30 tahun itu menyita perhatian dengan membawa serta kedua anaknya yang masih balita. 

Dia sekaligus makin menambah deretan atlet yang berstatus para ibu namun tetap sukses merengkuh emas di Kejuaraan Dunia kali ini. “Aku tidak bisa berkata apa-apa. Ini sungguh luar biasa,” jelasnya dilansir AP.

Kendra Harrison, rekan senegara Ali meraih perak. Dia membukukan catatan waktu 12,46 detik. Sementara juara edisi 2015 asal Jamaika Danielle Williams harus puas hanya meraih perunggu dengan catatan waktu 12,47 detik. “Aku sudah melakukan yang terbaik,” ucap Williams.

Di estafet 4×400 putra AS mendominasi dengan finis satu detik lebih cepat dari peraih perak yakni Jamaika. Empat pelari AS yakni Fred Kerley, Michael Cherry, Wil London, dan Rai Benjamin membukukan waktu 2 menit 56,69 detik. Sementara Jamaika membukukan wktu 2 menit 57,90 detik. 

Di sektor putri tim AS yang terdiri dari Phyllis Francis, Sydney McLaughlin, Dalilah Muhammad, dan Wadeline Jonathas meraih emas dengan catatan waktu 3 menit 18,92 detik. Meninggalkan tim Polandia yang meraih perak dengan raihan 3 menit 21,89 detik.(irr/jpg)

Exit mobile version