Site icon Riau Pos

Hari Ini, Pencoblosan Pemilu 2024 di Jedah

DOKUMEN RIAUPOS.CO

JEDAH (RIAUPOS.CO) – MASYARAKAT Indonesia di Arab Saudi melakukan coblosan Pemilu 2024 hari ini, Jumat (9/2). Di sela kunjungan kerja di Arab Saudi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berkesempatan meninjau persiapan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kantor KJRI Jeddah pada Rabu (7/2) waktu setempat.

WNI yang ada di Arab Saudi dijadwalkan melaksanakan coblosan hari ini. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Arab Saudi menjadi terbesar kedua setelah di Malaysia. Data dari PPLN Jeddah menyebutkan, total DPT di Arab Saudi sebanyak 54.479 orang. Perinciannya adalah 18.717 orang laki-laki dan 35.765 orang perempuan.

Dari sebarannya sebanyak 22.864 pemilih masuk di dalam DPT di TPS Jeddah. Sisanya sebanyak 31.615 orang DPT terdata di kotak suara keliling (KSK) luar Kota Jeddah. Jadi untuk pemilu di Arab Saudi, yang menjadi tanggung jawab PPLN Jeddah ada di 24 titik lokasi. Dengan rinciannya 12 titik berupa TPS dan sisanya KSK.

Titik coblosan ini terbesar di Jeddah, Makkah, Madinah, Taif, dan Abha. Kemudian di Qunfudah, Khamis Musyet, Rabigh, Tabuk, dan Yanbu. ’’Tadi (kemarin, red) saya dapat laporan bahwa di sini (jumlah DPT-nya) terbesar setelah Malaysia,’’ kata Ma’ruf.

Dia mengimbau kepada seluruh WNI di Arab Saudi untuk menggunakan hak pilihnya. Karena sebagai perwujudkan tugas kebangsaan yang diatur oleh konstitusi. Ma’ruf juga mengapresiasi karena persiapan di PPLN sudah sangat bagus. Sehingga dia berharap pemilu di negeri minyak itu bisa berjalan dengan lancar.

Menurut dia pelaksanaan pilpres tahun ini sangat penting, karena bagian dari pergantian pemimpin bangsa. Karena secara konstitusi Presiden Joko Widodo sudah tidak bisa mencalonkan lagi. Sedangkan Ma’ruf berkali-kali menegaskan dirinya tidak maju kembali. ’’Meskipun secara konstitusi saya bisa maju kembali,’’ katanya.

Ma’ruf mengatakan usainya saat ini sudah 81 tahun. Perlu regenerasi pemimpin bangsa. Dia kemudian mengingatkan bahwa pelaksanaan Pemilu harus jujur dan adil. Supaya hasilnya nanti memiliki legitimasi di mata masyarakat.

Ma’ruf menekankan jangan sampai pemilihan kali ini diwarnai praktik kecurangan. Karena hasilnya nanti di mata masyarakat kurang memenuhi aspek kejujuran dan keadilan. Terkait dengan adanya perbedaan pilihan, dia menekankan sebuah keniscayaan. ’’Apalagi sekarang ada tiga calon. Tentu ada yang memilih nomor satu, nomor dua, atau nomor tiga,’’ katanya.

Menurut Ma’ruf polarisasi pilihan itu hal yang wajar. Tetapi jangan sampai berujung menjadi sebuah perpecahan. Info lainnya disampaikan petugas PPLN Jeddah bahwa pemilihan hanya untuk WNI yang terdata di sana. Bukan untuk warga Indonesia yang sedang menjalankan ibadah umrah. Jadi bagi warga Indonesia yang kebetulan pada 9 Februari berkunjung ke Makkah untuk melaksanakan umrah, mereka tidak boleh memilih.

Pemilu di LN memang sudah berjalan lebih dulu ketimbang dalam negeri. Di Cape Town, Afrika Selatan KJRI Cape Town menyampaikan, bahwa proses pemungutan suara bagi WNI telah dimulai sejak Ahad (4/2).(ose)

Laporan JPG, Jedaah

Exit mobile version