Site icon Riau Pos

Kasus Harian Ribuan, Imbau Warga Tidak ke Luar Negeri

kasus-harian-ribuan-imbau-warga-tidak-ke-luar-negeri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Tanah Air mulai menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Per Rabu  (19/1) satgas Covid-19 melaporkan tambahan 1.745 kasus baru.

Kenaikan kasus harian yang terlihat setidaknya mulai awal Januari lalu perlahan merangkak naik dan baru mencapai angka 1.362 pada Selasa (18/1) lalu. Namun hanya sehari kemudian, kasus sudah mendekati angka 2 ribu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyampaikan hingga saat ini kasus virus Omicron terus bertambah dan mayoritas kasus atau yang terinfeksi virus ini berasal dari luar negeri.

"Tadi (kemarin, red) saya baru dapat laporan lagi bahwa banyak yang datang dari luar negeri. Ada tadi satu kelompok, satu kloter itu 44 persen itu kena Omicron atau Covid," kata Luhut, Rabu (19/1).

Melihat kondisi ini, Luhut meminta masyarakat Indonesia untuk tidak bepergian keluar negeri terlebih dahulu. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membatasi aktivitas di luar rumah. "Jadi saya ingin imbau lagi  apa yang disampaikan presiden, upaya jangan keluar negeri dulu kalau tidak penting amat selama 3 pekan ke depan ini," ujarnya.

Hingga saat ini, kata Luhut, kasus positif karena Varian Omicron di mancanegara terus bertambah dan semakin tinggi. Bahkan, kasus-kasus omicron yang terkonfirmasi di Indonesia belakangan ini sebagian besar dari luar negeri. "Sampai sekarang ini Omicron yang terbanyak di Indonesia dari luar," ujarnya.

Luhut pun menyampaikan bahwa virus Omicron yang saat ini terjadi dan melanda Indonesia adalah musuh setiap orang dan menjadi musuh bersama. Sehingga dibutuhkan kerja sama dan sinergisitas untuk menanggulanginya sehingga Indonesia bisa keluar dari pandemi.

"Omicron adalah musuh bersama, jadi jangan ada mempersoalkan jabatan dan pangkat, nggak ada disini. Jadi kita harus kompak melihat ini, ini ada musuh bersama," jelasnya.

Mantan Menkopolhukam ini juga menegaskan agar masyarakat mematuhi semua arahan dari pemerintah. "Kalau Anda masih pengen hidup. Kalau mau masih hidup (silakan ikuti), kalau enggak mau hidup ya silakan langgar," ujarnya.

Pemerintah juga mulai memberlakukan PPKM bertingkat di seluruh wilayah Indonesia. Perpanjangan PPKM ini dituangkan dalam 2 Inmendagri. Yakni Inmendagri No. 3 tahun 2022 untuk pengaturan PPKM Level 3, 2, maupun 1 diwilayah  Jawa Bali.

Kemudian Inmendagri No. 4 tahun 2022, untuk pengaturan PPKM Level 3, 2, 1 di luar Jawa Bali. Dua Inmendagri terbit pada Selasa (18/1).  Inmendagri nomor 3 untuk wilayah Jawa Bali akan berlaku 1 pekan yakni mulai tanggal 18 hingga 24 Januari 2022.  Sementara Inmendagri nomor 4 untuk PPKM luar Jawa Bali berlaku 2 pekan  mulai dari tanggal 18 hingga 31 Januari 2022.

Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan secara garis besar, dalam Inmendagri itu disebutkan bahwa pemerintah tetap mempertahankan metode PPKM yang mirip saat Natal dan Tahun Baru, di mana pengendalian mobilitas masyarakat dapat dilakukan dengan baik, dibarengi peningkatan vaksinasi dan 3T.

Meski demikian, lanjut Plate, tetap ada sedikit penyesuaian dalam aturan baru tersebut.  Pada Inmendagri No. 3, hanya masyarakat yang berstatus hijau atau tervaksinasi lengkap di aplikasi PeduliLindungi yang diperbolehkan masuk ke hotel, supermarket, bioskop, fasilitas olahraga dan kebugaran pada semua level daerah PPKM.

"Kecuali bagi masyarakat yang tidak bisa divaksinasi karena alasan kesehatan. Di luar itu, tidak lagi diperbolehkan," tegasnya. Sementara pada Inmendagri No. 4, tidak terdapat perubahan pada substansi pengaturan kecuali perubahan yang terjadi pada level asesmen daerah dan masa pemberlakuannya.

Sementara itu, Rabu (19/1) tidak terdapat atau nihil penambahan pasien positif Covid-19 di Riau. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy mengatakan, dengan tidak adanya penambahan pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau tetap 128.576 orang.

Sementara itu, untuk pasien yang sembuh juga nihil sehingga total 124.445 orang yang sudah sembuh. Untuk kabar baiknya, juga tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih 4.125 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tidak ada. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak enam orang. "Sehingga saat ini tidak ada lagi pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy, Rabu (19/1).

Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 49 orang dan yang isolasi dirumah sakit 20 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 154.384 dan meninggal dunia 513 orang. Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang-orang di sekitar kita untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan carua mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.

Sementara itu, capaian vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan sasaran 322.466 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 194.364 (60,27 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 113.706 (35,26 persen). Capaian vaksinasi Covid-19 bagi pelayan publik dengan sasaran 349.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 517.867 (148,21 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 475.387 (136,05 persen).

"Capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum dengan sasaran 3.451.350 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 2.446.199 (70,88 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 1.383.668 (40,09 persen). Capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat berumur 12-17 tahun dengan sasaran 684.190 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 621.403 (90,82 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 427.504 (62,48 persen)," paparnya.(tau/sol)

Exit mobile version