Site icon Riau Pos

Kunyit Hitam, si Langka Nan Berkhasiat

kunyit-hitam-si-langka-nan-berkhasiat

(RIAUPOS.CO) – TAK banyak masyarakat di Indonesia khususnya Kota Pekanbaru mengenal dengan tanaman kunyit hitam. Tamanan yang berasal dari Negara India ini dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang dapat menyembuhkan segala penyakit.

Namun sayang sekali, tanaman ini jarang sekali ditemukan. Di Indonesia budidaya tanaman kunyit hitam sangatlah sedikit, padahal tanaman ini sangat dicari terutama dalam industri obat-obatan. Kandungan yang dimiliki tanaman ini sangatlah beragam seperti memiliki kandungan kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetolsikurkumin.

Kesempatan nan langka  inilah yang coba diambil oleh warga Jalan Sulawesi Kelurahan Sialang Sakti, Kecamatan Tenayan Raya, Sabtu (10/7). ’’Tanaman ini bukan hanya langka tapi dia punya bentuk yang unik dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi, " Ucap Zulfikar Tambusai.

Ayah dari empat orang anak ini mengaku ketertarikannya dengan tanaman yang diimpor langsung dari Thailand ini bermula saat sang adik laki-lakinya yang lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan kerap memberitahu tentang tanaman-tanaman yang unik dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Sehingga ia mulai tertarik membudidayakan tanaman langka dengan modal yang tinggi tersebut dan kini mulai dibudidayakan.

Menurut Tatang panggilan akrabnya, kunyit atau kunir hitam ini sangat langka, namun banyak khasiat yang terkandung di dalamnya. Kunyit hitam merupakan salah satu kelompok tanaman Zingiberaceae, yang memiliki nama latin Curcuma caesia.

Kunyit hitam juga dapat meningkatkan stamina, penghilang rasa nyeri, menyembuhkan peradangan usus besar, menghilangkan penyakit paru-paru, mempertahankan osteoartritis, anti-oksidan alami, mengobati kulit gatal, mengontrol penurunan berat badan dan mengatur gula darah, membantu pengobatan kanker, dan penyakit paru-paru.

"Walaupun harganya sekarang jauh lebih murah tapi kalau barangnya nggak bisa masuk ke Indonesia ya sama saja. Karena di Indonesia sendiri khususnya Provinsi Riau produk kunyit hitam ini masih diburu untuk menjadi salah satu bahan obat bagi penyembuhan penyakit kanker" ucapnya.

Lanjut Tatang, tahap awal pembelian bibit dirinya hanya mampu mencoba sebanyak 2 kilogram rimpang kunyit hitam dengan harga belinya saat itu berkisar Rp2 juta per kilogram nya. Namun saat ini harga jual sudah menurun hingga Rp1,8 juta akibat pandemi kunyit hitam yang dikirim langsung dari Thailand  transit Malaysia tersebut terhenti akibat sulitnya kran impor  akibat pandemi Covid-19.

Kunyit hitam juga mengandung minyak atsiri yang merupakan gabungan dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60 persen, zingiberen 25 persen, feladren, sabinen, borneol dan sineil. Kandungan lain seperti lemak rendah, karbohidrat rendah, protein, pati, vitamin C dan mineral. Meskipun bentuk kunyit hitam sama seperti kunyit biasa namun rimpangnya memiliki sedikit perbedaan yaitu berwarna hitam gelap  jika sudah matang.

’’Setelah saya membudidayakan alhamdulilah berhasil dan kini ada sebanyak 5 pot tanaman kunyit hitam yang masih saya budidaya di rumah. Di mana  satu potnya bisa dibantrol seharga Rp150.000 perpot hanya dengan beberapa rimpang saja" ucapnya.(ali)

Diburu Sebagai Tanaman Obat
Walaupun harga kunyit hitam sekarang lebih murah, ketersediannya masih dalam kategori jarang. Di Indonesia, produk kunyit hitam ini masih diburu untuk menjadi salah satu bahan obat bagi penyembuhan penyakit kanker.  

 

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

Exit mobile version