Site icon Riau Pos

Tiga Alat Berat Keruk Sungai Sail

Dua dari tiga alat berat yang disiapkan PPK UPSDA 3 Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian PUPR melakukan pengerukan di aliran Sungai Sail, Rabu (31/7/2024). Normalisasi ini dilakukan untuk mencegah banjir di wilayah Pekanbaru. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mencegah terjadinya banjir akibat luapan Sungai Sail yang mengalami pendangkalan, PPK Unit Pengelolaan Sumber Daya Air (UPSDA) 3 Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian PUPR melakukan pengerukan Sungai Sail sepanjang 4 kilometer (km).

Petugas PPK UPSDA 3 Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian PUPR Hotmauli kepada Riau Pos, Rabu (31/7) mengatakan, pihaknya mengerahkan tiga unit alat berat untuk mengangkat sedimen-sedimen di Sungai Sail.

”Kami akan melakukan pengerukan sepanjang 4 km, dimulai dari jembatan Jalan Harapan Raya sampai ke muara Sungai Siak. Hanya saja, untuk melakukan pengerukan Sungai Sail sepanjang 4 km itu kan sama-sama kita ketahui tidak bisa semua alat berat masuk, karena padat penduduk. Mungkin nanti di kawasan yang padat penduduknya kita akan melakukan pengerukan dengan cara manual,” ujar Hotmauli.

Pihaknya menargetkan untuk menuntaskan pengerukan Sungai Sail sepanjang 4 km tersebut memerlukan sekitar dua bulan lebih. Selain itu, untuk kendala yang dihadapi pada saat proses normalisasi adalah permukiman yang sangat padat. Kemudian juga jalan alat berat tidak ada.

Lanjutnya, sehingga dikhawatirkan di lokasi yang padat penduduknya akan dilakukan pengerukan secara manual atau dengan menggunakan tenaga manusia.

”Jangkauan alat beratnya kan lumayan ini, rumah penduduk rata-rata kalau yang di Jembatan Hang Tuah ke atas sana itukan padat, kawasan penduduk sudah di tepi sungai rata-rata. Sehingga jika menggunakan alat berat nanti akan terkendala karena akan terkena bangunan-bangunan,” katanya.

Ia menambahkan, pelaksanaan pengerukan sungai tersebut sudah dilakukan sejak pertengahan Juli 2024 dan ditargetkan selesai awal September.

”Harapan kami ya mudah-mudahan dengan adanya pengerukan ini bisa meminimalisir banjir. Kami berharap seperti itu. Kalau pengerukan ini kan hanya bersifat sementara, tetapi kembali lagi ke masyarakat sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebetulnya kita dengan masyarakat harus bersinergi sih,” pungkasnya.(dof)

Exit mobile version