Site icon Riau Pos

Pertahankan Suasana Kondusif di Bumi Lancang Kuning

BERIKAN SAMBUTAN: Gubri H Syamsuar memberikan sambutan pada acara buka puasa bersama Forkopimda Riau, pimpinan media, tokoh masyarakat, dan mahasiswa di Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru, Ahad (26/5/2019). (SOLEH SAPUTRA/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di Provinsi Riau untuk senantiasa  menjaga situasi kondusif di Bumi Lancang Kuning.
Imbauan tersebut disampaikan Gubri mengingat beberapa waktu lalu sempat terjadi kerusuhan di Jakarta yang dikhawatirkan bisa meluas ke daerah.

Hal tersebut disampaikan Gubri saat acara buka puasa bersama Forkopimda Riau, yang juga dihadiri oleh para pemimpin media di Riau baik cetak maupun elektronik serta sejumlah mahasiswa di Gedung Daerah Riau, Ahad (26/5). Di mana saat itu dari Riau Pos dihadiri oleh General Manager Operasional Nazir Fahmi. Menurut Gubri, jika suasana di Riau dapat terus kondusif juga akan menguntungkan dari sisi investasi yang masuk ke daerah.

“Mari terus jaga situasi kondusif di Riau ini, tidak hanya saat Ramadan seperti sekarang ini, namun hingga waktu-waktu ke depan. Karena pembangunan akan berjalan jika suasana di suatu wilayah itu kondusif,” ajaknya.

Kondisi Provinsi Riau yang selama ini relatif kondusif, menurut Gubri, juga sudah menjadi perhatian pihak investor dari luar daerah. Dalam beberapa kali kesempatannya berkunjung ke Jakarta, beberapa investor dari ibu kota negara tersebut mengaku sudah berniat ingin berinvestasi di Riau.

“Suasana aman dan damai ini sangat kita perlukan bagi daerah kita ini untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain, karena sudah banyak investor yang melirik Riau. Kami yakin dengan kondisi Riau yang kental dengan budaya dan adat Melayu ini akan tercipta suasana aman dan damai,” ujanya.

Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Drs Widodo Eko Prihastopo, juga menyampaikan bahwa masyarakat Riau pada saat libur lebaran nanti meningkatkan kewaspadaan. Sebab selama 11 hari libur lebaran nanti potensi krimaniltas diperkirakan akan meningkat.

“Waktu libur lebaran itu ada sekitar 11 hari. Waktu libur panjang ini masyakat kami minta waspada , karena rawan kriminalitas. Biasanya saat libur  cen derung terjadi peningkatan kriminalitas. Terutama kasus pencurian dengan kekerasan, jambret, copet serta pengrusakan toko perhiasan,” ajaknya.
Penulis: Soleh Saputra
Editor: Eko Faizin
Exit mobile version