Site icon Riau Pos

Dikira Kabut Asap

dikira-kabut-asap

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Sejak pagi, Rabu (24/2) Kota Pekanbaru diselimuti kabut tipis. Ini bukan kali pertama.  Dan kembali, BMKG Stasiun Pekanbaru memastikan, kabut tersebut bukanlah kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Wiwin, salah seorang pengendara roda dua mengaku sejak pagi ketika keluar rumah udara Kota Pekanbaru terasa anehtidak seperti biasanya. Sinar matahari tidak cerah seperti hari-hari sebelumnya. Awan tertutup kabut yang diduga kabut asap.

"Sudah dari kemarin mikir ini pasti kabut asap karena lihat di situs BMKG kemarin itu titik panas sampai 63 titik. Dan sudah pasti bakal buat asap lagi di Kota Pekanbaru," kata dia.

Ia berharap pemerintah dapat segera menanggulangi bencana ini agar tidak terjadi seperti dua tahun lalu. "Jangan sampailah asap ini buat kita menangis kesakitan lagi. Cukup corona saja yang sekarang buat kita ketakutan. Kabut asap jangan sampai terulang lagi," harapnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru (BMKG) melalui forecaster, Bibin Sulianto, menjelaskan, keberadaan kabut tipis yang menyelimuti seluruh kawasan kota tersebut bukanlah kabut asap melainkan halimun atau haze rendah.

"Kalau dibilang pekat tidak karena kondisi Pekanbaru sendiri saat ini mendung. Dan dari pengamatan kami di bandara pagi ini belum merupakan asap. Soalnya hotspot yang terdeteksi juga nggak banyak dari dua hari lalu. Di mana sempat mencapai 63 titik dan hari ini (kemarin, red) turun jadi 15 titik," ucapnya, kemarin.

Lanjut Bibin, pengamatan kabut asap dilakukan secara visual dan berdasarkan indek kualitas udara yang BMKG Pekanbaru miliki masih menunjukkan nilai baik.

"Seperti yang saya bilang, di area bandara pagi ini cuaca tampak mendung dan barusan turun hujan gerimis walau sebentar. Jadi untuk jarak pandang pun masih dalam batas normal," ucapnya.

Sedangkan untuk sejumlah daerah lain seperti Duri, Dumai dan sekitarnya memang tampak asap menyelimuti. Namun hal tersebut tergolong normal karena titik api berada di kawasan tersebut. "Kemarin memang di Duri, Dumai dan sekitar sudah dilihat ada asap dan itu wajar karena kemarin di daerah tersebut banyak titik panas, dan angin bertiup dari arah utara hingga timur laut sehingga daerah yang berada di selatan titik panas juga akan terdampak asap, tapi sekarang belum ada laporan karena titik panas sudah turun jumlahnya," tegasnya.(ayi)

 

Exit mobile version