Site icon Riau Pos

SEJARAH ATALANTA

Para pemain Atalanta melakukan selebrasi usai menjuarai Liga Europa di Stadion Dublin Arena, Dublin, Kamis (23/5/2024).

DUBLIN (RIAUPOS.CO) – Atalanta menjadi kampiun Liga Europa. Di final, mereka mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 3-0.

Ademola Lookman menjadi pahlawan kemenangan La Dea, julukan Atalanta. Penyerang sayap Nigeria itu memborong seluruh gol Atalanta.

Ia membuka keran golnya di menit ke-12 lewat tembakan keras kaki kiri. Lookman kemudian menggandakan keunggulan pada menit ke-26 dengan tendangan keras kaki kanan sebelum memastikan hat-trick pada menit ke-75.

Bagi Ataanta, ini adalah gelar pertama mereka di Eropa dan menjadi terbesar dalam sejarah klub Bergamo itu. Makanya, sang pelatih, Gian Piero Gasperini menyebut ini momen bersejarah yang besar bagi Atalanta.

“Saya pikir kami menulis sejarah, juga atas cara kami memenangkannya. Sungguh luar biasa.
Kami mengalahkan Liverpool dan Sporting, yang memenangkan kejuaraan” kata gasperini di situs UEFA.

“Saat kami menghadapi Liverpool, mereka menjadi yang pertama di Liga Premier. Dan sekarang juara Jerman. Luar biasa! Penampilan mereka luar biasa,” lanjutnya.

Ademola Lookman, Pemain Terbaik Pertandingan, berbicara kepada TNT Sports menjadi sosok
yang paling bahagia atas keberhasilan mereka meraih trofi besar.

“Ini adalah salah satu malam terbaik dalam hidup saya. Itu adalah penampilan luar biasa dari tim. Kami berhasil, fantastis. Saya senang kami menang. Kami membuat sejarah malam ini,” ujarnya. Kekalahan Bayer Leverkusen bukan hanya gagal juara, hasil ini juga mengakhiri rekor tak terkalahkan Leverkusen.

Sebelumnya, juara Bundesliga itu melewatkan 51 pertandingan di semua kompetisi tanpa satu pun kekalahan. Dan Xabi Alonso, pelatih Leverkusen mengakui mereka memang pantas kalah di Dublin Arena.

“Mereka adalah tim yang lebih baik. Ini adalah konsekuensi dari hal hebat yang telah dilakukan Gasperini. Atalanta sangat berani. Mereka tidak keberatan berada dalam situasi satu lawan satu,” kata Alonso di situs UEFA.

“Saat kami memiliki sedikit peluang untuk berlari, mereka bertahan dengan sangat baik. Mereka telah melakukannya selama bertahun-tahun. Mereka adalah tim yang spesial. Biasanya kami mendapatkan posisi yang lebih baik dengan permainan kami, tetapi hari ini kami tidak bisa melakukannya,” lanjutnya.(amr/eca)

Laporan JPG, Dublin

Exit mobile version