Site icon Riau Pos

Ketua PWI Kampar: Wartawan Harus Meningkatkan Kompetensinya dalam Berbahasa Indonesia

Ketua PWI Kampar Akhir Yani SE (kedua dari kiri) dan Kepala Balai Bahasa Riau Drs Songgo A Siruah MPd (kedua dari kanan) foto bersama panitia dan perwakilan peserta dalam acara Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Insan Media Massa di Kabupaten Kampar, Sabtu (21/9/2019) di Hotel Altha, Bangkinang. (BALAI BAHASA RIAU FOR RIAUPOS.CO)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Para wartawan harus terus belajar dalam menggunakan bahasa Indonesia secara benar dalam menulis berita. Sebab, jika kata atau kalimat yang digunakan salah, pemahaman bagi yang membaca juga bisa salah. Jika kesalahan-kesalahan itu terus terjadi, bisa jadi lama-lama pembaca akan meninggalkan media massa tempat si wartawan bekerja. Wartawan harus pandai memilih diksi dan membuat kalimat yang menarik.

Ketua PWI Kabupaten Kampar, Akhir Yani SE, menjelaskan hal itu saat membuka acara  Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Insan Media Massa di Kabupaten Kampar, Sabtu (21/9/2019) di Hotel Altha, Bangkinang.

Ditambahkan wartawan Haluan Riau tersebut, sebagai orang yang "memproduksi" kata-kata dan kalimat sebagai bahan baku, wartawan mestinya pandai dan cermat dalam menjadikan kata-kata dan kalimat menjadi sebuah produk berita yang dikonsumsi masyarakat. Mengolah dan terus menambah kompetensi kebahasaan harus menjadi hal yang wajib.

"Intinya, dengan bahasa yang benar tersebut, maksud dan tujuan yang ingin kita sampai pembaca tercapai, tidak membingungkan, dan memuaskan. Jangan sampai membuat bingung atau malah menimbulkan kegaduhan," jelas Akhir Yani.

Akhir mengucapkan terima kasih dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Riau (BBR) ini. Dia berharap acara-cara seperti ini ke depan terus diselenggarakan untum memperbarui pengetahuan dan kompetensi wartawan tentang kebahasaan.

Sementara itu, Kepala BBR, Drs Songgo A Siruah MPd, juga menyampaikan apresiasi atas kesediaan semua wartawan di Kampar yang mengikuti kegiatan tersebut. Menurut Songgo, sebagai salah satu garda terdepan dalam pemakaian bahasa tertulis, wartawan dan media memang harus terus mengembangkan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar.

"Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam penulisan berita, juga membantu proses edukasi kepada masyarakat, terutama pembaca berita tersebut. Jika kata atau kalimat yang digunakan benar sesuai kaidah, maka masyarakat juga akan terbantu," jelas Songgo.

Menurut ketua panitia pelaksana, Yalta Jalinus, kegiatan ini diikuti sekitar 50 wartawand dari berbagai jenis media yang ada di Kampar.Selain Songgo, kata Yalta, dua narasumber dalam kegiatan ini adalah Dra Imelda Yanche MHum dan Dra Sri Sabakti MHum, dua penyuluh dari internal BBR.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua PWI Kampar dan seluruh jajarannya yang ikut menyukseskan kegiatan ini," jelas mantan pegawai Kantor Bahasa Jambi tersebut.(hbk)

Editor: Firman Agus

Exit mobile version