Site icon Riau Pos

KIA Jadikan Picanto Mobil Listrik Ramah Kantong

Mobil KIA Picanto generasi paling anyar (CARSCOOPS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Produsen mobil asal Korea, KIA tertarik untuk membuat mobil listrik yang ramah di kantong. Rencana tersebut akan berbasis pada city car Picanto terbaru. Kemungkinan pada kemudian hari Picanto melenggang sebagai mobil full listrik bertenaga baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV).

Hanya saja, sebagaimana dikutip JawaPos.com dari AutoNews, Sabtu (21/9), gagasan tersebut lagi-lagi terbentur cara untuk membuat atau menekan harga baterai yang tak murah. Saat ini mobil listrik memang dibanderol dengan harga yang lebih mahal ketimbang mobil bermesin combustion. Salah satu yang membuat harganya mahal adalah komponen penggerak dan baterainya.

Picanto yang baru mungkin berubah menjadi kendaraan listrik andai KIA dapat menemukan cara untuk membuat baterainya lebih murah. Bukan tak mungkin, KIA justru menganggap itu sebagai tantangan.

COO KIA Eropa, Emilio Herrera menyampaikan kepada AutoNews, meski menghadapi tantangan besar, mereka optimistis dapat membuat mobil listrik yang ramah kantong.

"Tapi cepat atau lambat, kami harus melakukannya," ujar Herrera.

Gagasan KIA bukan tanpa alasan. Selain tren industri otomotif memang disebut-sebut mengarah ke era elektrifikasi, hal tersebut juga mesti dilakukan karena aturan emisi di beberapa negara semakin ketat. Salah satunya Eropa. Sehingga, salah satu cara untuk lolos dari standar emisi lingkungan yang ketat, produsen mobil seperti KIA harus putar otak terkait mesin dan teknologi yang digunakannya. Sementara itu, memaksa mobil menambahkan teknologi baru yang mahal ke mobil dengan margin keuntungan yang sudah kecil, membuat mobil listrik murah dianggap bisa jadi solusi. Di Eropa, Ford akan berhenti menjual mobil kecilnya, Ka +, di wilayah tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh Opel dengan menjatuhkan model Karl dan Adam di Eropa karena standar emisi yang ketat.
Volkswagen Group diharapkan untuk mengganti mobil pembakaran internal VW Up, Skoda Citigo dan Seat Mii dengan model baterai saja. VW Seat ditugaskan mengembangkan EV kecil untuk grup yang biayanya kurang dari EUR 20.000 atau di bawah Rp300 jutaan.

Pada pameran mobil Frankfurt Motor Show pada September ini, Renault mengatakan akan meluncurkan kendaraan listrik seharga EUR 10.000 atau berkisar Rp156 jutaan di Eropa dalam waktu lima tahun ke depan. Herrera mengatakan skeptis bahwa Renault akan mencapai tujuan itu.

"Saya pikir itu pernyataan yang sangat berani karena salah satu hal paling menantang yang kami miliki adalah membuat semua EV menguntungkan. Semakin kecil mobilnya, semakin rumit. Jadi, untuk memiliki EV seharga itu dalam jangka waktu itu, saya melihatnya sangat menantang dan tidak terlalu realistis," kata Herrera.

Herrera juga menyebut KIA dapat mencoba menemukan sinergi dengan sister company-nya Hyundai jika ingin menghasilkan city car listrik. Kata Herrera, city car listrik juga bisa berasal dari mobil mungil Hyundai i10.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Exit mobile version