“Memang ada kejadian salah seorang ABK pada saat diperiksa suhunya tinggi betul, mencapai 38,5. Tapi setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata panas badannya itu dipengaruhi oleh suhu di ruangan mesin kapal,” kata bupati.
Ia menerangkan menerima informasi tersebut dimana ABK dimaksud bekerja sebagai juru mesin, yang bertugas menjaga kondisi mesin agar tetap stabil. Diperkirakan karena lama berada di dalam ruangan mesin, sehingga mempengaruhi subu tubuhnya sendiri.
Begitu naik di pelabuhan lanjut bupati, oleh petugas kesehatan yang ada langsung dilakukan pemeriksaan. Petugas sempat terkejut melihat suhu tubuh yang begitu tinggi. Namun setelah pemeriksaan pertama itu, beberapa saat kemudian suhu tubuh yang bersangkutan kembali normal seperti biasanya.