Site icon Riau Pos

Keterbatasan Fasilitas, Peringkat UN SMP Rendah

Ilustrasi.

RENGAT (RIAUPOS.CO) — Peringkat kelulusan SMP se-Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menduduki peringkat 11 dari 12 kabupaten dan kota se-Provinsi Riau pada rangking ujian nasional (UN) 2019. Hal ini dikarenakan akibat keterbatasan fasilitas penunjang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu Kamaruzaman melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Armen, posisi kelulusan pelajar SMP itu tidak beranjak dari tahun sebelumnya. Kondisi ini salah satunya disebabkan saat ini masih banyak SMP sederajat di Kabupaten Inhu yang melaksanakan UN berbasis kertas dan pensil (UNKP) dibandingkan yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Sementara UNKP itu tidak masuk dalam penilaian dan untuk penilian itu hanya bagi SMP yang melaksanakan UNBK. Dimana UNBK masuk penilaian, karena lebih murni. “Hampir seimbang jumlah SMP yang melaksanakan UNKP dibanding UNBK,” ungkapnya.

Dari data pada Disdikbud Inhu, jumlah SMP sederajat di Kabupaten Inhu yang mengikuti UN sebanyak 101 sekolah dengan jumlah pelajar yang ikut UN sebanyak 7.954 orang. Sementara jumlah SMP yang menyelanggarakan UNBK di Inhu sebanyak 58 sekolah dengan total pelajar 5.510 orang. Sedangkan sisanya yakni sebanyak 43 SMP masih melaksanakan UNKP dengan total pelajar 2.444 orang.

Untuk penyelenggaraan UNBK tersebut oleh sejumlah SMP, sempat menumpang di SMA atau SMK. Bahkan ada tiga SMP yang menumpang di satu SMA dengan waktu ujian yang berbeda. “Ini akibat tidak memiliki sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan UNBK,” tambahnya.

Selain itu, menurut Armen rendahnya peringkat UN SMP se derajat di Kabupaten Inhu juga dipengaruhi rendahnya kualitas pengajar. Seperti jumlah guru di Inhu saat ini sebanyak 4.000-an lebih, namun guru yang PNS saat ini berjumlah 1.600-an guru. Bahkan rata-rata guru yang ada statusnya honorer terutama yang kelas jauh dan dinilai tidak maksimal mengajar.

Ke depan, Disdikbud Kabupaten Inhu merencanakan untuk meningkatkan sejumlah fasilitas penunjang. “Berbagai kendala ini akan tetap menjadi perhatian hingga target kelulusan dapat tercapai,” harapnya.(kas)
Editor: Eko Faizin
Exit mobile version