Site icon Riau Pos

Datangkan Pelatih dari Yogyakarta, Siak Ingin Lahirkan Pembatik

datangkan-pelatih-dari-yogyakarta-siak-ingin-lahirkan-pembatik

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua Dekranasda Kabupaten Siak, Rasidah Alfedri, membuka pelatihan desain dan pewarnaan batik tulis  untuk masyarakat umum.

Pelatihan digelar di  Gedung Wanita Siak Sri Indrapura pada Senin (21/3/2022) siang dan akan berakhir pada Jumat (25/3/2022) petang.

Pada kesempatan itu, hadir Wakil Ketua Dekranasda Ananda Laila Putri, Kadis Transmigrasi dan Tenaga Kerja Amin Budyadi, Kadis Pariwisata Fauzi Asni yang kini menjabat sebagai Asisten I, Ketua Dharma Wanita Persatuan Syarifah Raudah, Perwakilan PT TGI RO 3 Antonius Totok, dan narasumber desainer batik dari Yogyakarta, Dina Isfandiary.

Rasidah Alfedri dalam sambutannya menyampaikan, batik merupakan wujud dari hasil cipta dan karya seni yang diekspresikan pada kain yang diberi motif dan telah terkenal hingga ke mancanegara.

“Batik ini merupakan salah satu industri ekonomi kreatif tanah air, ke depannya akan sangat menjanjikan," kata Rasidah Alfedri.

Keindahan batik Siak mendapat  apresiasi positif dari  masyarakat, karena batik Siak tidak hanya dipakai oleh masyarakat tapi juga tamu dari luar luar daerah.

“Salah satunya dosen-dosen di Institut Tazkia Bogor sudah memesan bahan batik Siak, kemudian guru-guru PAUD, TK hingga SMP termasuk beberapa perusahaan dan bank daerah," sebut Rasidah.  

Pihaknya juga menampung hasil produksi pelaku UMKM dan kelompok-kelompok batik yang ada di Kabupaten Siak.  Kemudian selanjutnya melakukan perbaikan-perbaikan desain dan motif dari bahan berkualitas baik.

Rasidah yang pernah mengajar di SMAN 1 Siak ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada perusahaan yang telah memberikan bantuan, dan bersinergi dari Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

Rasidah berharap, batik Siak desainnya semakin bagus dan berkualitas, sehingga peminatnya semakin bertambah.

Pelatihan membatik ini diikuti generasi muda yang yang berasal  dari Sabak Auh, Mempura, Sungai Apit, dan beberapa daerah lainnya. Sebelumnya sudah dilakukan pengumuman dan seleksi.

“Kami ingin melahirkan desainer dan pelukis batik, serta motif-motif yang bertema kedaerahan asli Siak, sehingga batik kita semakin dicintai dan diminati,” ucap Rasidah Alfedri.

Rasidah juga melihat langsung bagaimana peserta memulai belajar teknis membatik, mulai dari menggambar sampai terlihat hasil akhirnya.

Setelah itu, diharapkan peserta dapat menularkan ilmunya kepada warga lainnya, sehingga membatik menjadi produk rumahan yang akan menambah pemasukan keluarga.

Rasidah yakin, akan lahir pembatik dari setiap kecamatan dan kampung dengan motif batik yang terus berkembang.

Laporan: Monang Lubis (Siak Sri Indrapura)
Editor: Hary B Koriun

Exit mobile version