Site icon Riau Pos

Puncak Peringatan Milad ke-54, LAMR Tegakkan Payung Panji dan Potong Kerbau 

Taufik Ikram Jamil

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) akan melaksanakan puncak peringatan milad ke-54, Rabu (5/6). Sebelum puncak Milad yang akan di pusatkan di Balai Adat Melayu Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru tersebut, juga akan ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.

Ketua Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, rangkaian peringatan Milad LAMR ke 54 tahun ini akan dimulai pada Senin (3/6). Pada hari ini, akan dilaksanakan beberapa kegiatan seperti majelis zikir, penyampaian tausiah dan juga  pembacaan Gurindam 12.

“Bulan Juni ini merupakan bulannya LAMR, karena merupakan bulan didirikannya LAMR. Pada Milad ke 54 tahun ini, kami akan melaksanakan beberapa kegiatan, mulai dari mejelis zikir, penegakan payung panji adat, pemberian gelar adat dan ziarah ke makam tokoh LAMR,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, setelah kegiatan pada hari Senin, selanjutnya pada hari Selasa (4/6) akan dilakukan penegakan payung panji adat. Kemudian juga penyembelihan kerbau, orasi budaya, penampilan silat, syair dan randai.

“Untuk penyembelihan kerbau juga akan dilaksanakan di Balai Adat dan dagingnya juga langsung dimasak dan dimakan bersama,” ujarnya.

Kemudian, untuk kegiatan selanjutnya yakni pada Rabu (5/6) akan dilaksanakan kegiatan pemberian gelar adat kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana DR H Muhammad Ali. Adapun gelar yang diberikan yakni Datuk Seri Segara Utama Setia Wangsa.

“Pemberian gelar adat kepada KSAL ini berdasarkan usulan beberapa pihak dan lembaga,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Alang Rizal mengatakan, pemberian gelar adat kepada KSAL bukan hal yang serta merta diberikan. Melainkan atas usulan beberapa lembaga seperti LAMR Kota Dumai, Wali Kota Dumai, DMDI Dumai dan DMDI Riau.

“Usulan itu tidak pula langsung dikabulkan, tapi kemudian diteliti dan dikaji. MKA LAMR yang punya wewenang membentuk tim penapis, di dalam pertimbangannya kemudian dinyatakan layak untuk mendapat gelar adat kehormatan,” ujarnya.

Dijelaskannya, KSAL Laksamana Muhamad Ali juga pernah menjadi Danlanal Dumai dan banyak membantu orang Melayu khususnya Dumai dalam hal ekonomi dan hubungan kemasyarakatan. Kemudian banyak bintang kehormatan yang diperoleh.

“Beliau itu, istrinya juga lahir di tanah Melayu,” jelasnya.(sol)

Exit mobile version