Site icon Riau Pos

Warga 50 Kota Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan di Kampar

warga-50-kota-ditemukan-tergeletak-di-pinggir-jalan-di-kampar

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Lagi, ditemukan orang tergeletak di pinggir jalan. Bila sebelumnya di pinggir Jalan Soekano-Hatta Pekanbaru, maka pada Senin (30/3/2020) malam, ditemukan di tepi Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, tidak jauh dari SPBU  Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar.

Pemuda yang hanya diidentifikasi oleh kepolisian setempat sebagai seorang ''pemuda,'' sempat dilarikan ke Puskesmas Kampa. Lalu dirujuk ke RSUD Bangkinang.

''Benar, Saya berada di TKP, sekitar pukul 22.30 WIB. Belum diketahui mengapa, yang jelas sudah dibawa dengan ambulans,'' sebut Kapolsek Tambang, Iptu Jufredi, kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut.

Video tergelaknya pemuda tersebut di tepi jalan, lansung beredar di media sosial lewat Facebook hingga grup WhatsApp. Jalan terlihat macet di lokasi dirinya terlentang. Sejumlah orang tidak berani mendekat dan beberapa mencoba milihat dari dekat tapi sambil menutup hidung dan mulut dengan pakain.

Pemuda itu terlihat menggerakkan kaki perlahan sambil tangan kanannya memegang perut. Warga tidak berani mendekat. Karena warga takut dan menduga-duga yang bersangkutan merupakan korban virus corona (Covid-19).

Direktur RSUD Bangkinang dr Asmara Fitrah Abadi membenarkan pemuda yang sempat tergeletak di pinggir jalan di Kecamatan Kampar itu dirujuk ke RSUD Bangkinang. 

''Saya yang menelpon PSC (Public Safety Center, red). Sudah diperiksa, kondisinya sehat tidak ada gejala (Covid-19, red),'' sebut dr Asmara.

Saat ini, menurut Direktur RSUD, korban yang tidak dibuka ke publik identitasnya tersebut, terus diperiksa intensif. Dugaan awal, pemuda yang hanya disebutkan RSUD sebagai warga Kabupaten 50 Kota itu, mengalami gangguan jiwa.

Namun ketika wartawan kembali bertanya apakah positif gangguan jiwa atau yang lain, dr Asmara belum memastikan. Dia menjelaskan bahwa korban masih terus diperiksa. 

''Masih diperiksa,'' ungkapnya lewat aplikasi obrolan singkat.

Laporan: Hendrawan Kariman (Bangkinang)
Editor: Hary B Koriun

Exit mobile version