Site icon Riau Pos

RRD, Musisi Pelalawan, dan Rumah Sunting Gelar Konser Amal dan Tadarus Puisi untuk Duafa dan Yatim

rrd-musisi-pelalawan-dan-rumah-sunting-gelar-konser-amal-dan-tadarus-puisi-untuk-duafa-dan-yatim

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Tiga komunitas lintas kosentrasi melakukan konser amal dan tadarus puisi yang hasilnya diperuntukkan bagi kaum duafa dan anak yatim, Ahad (24/4/2022) di Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan.

Tiga komunitas tersebut yakni, Rumah Relawan Dhuafa (RRD) dan musisi Kabupaten Pelalawan serta Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru. Mereka bahu membahu, berkolaborasi melakukan konser amal melalui musik dan puisi. Tepatnya di Jalan Akasia, Pangkalankerinci. Selain konser, mereka juga menyerahkan paket sembako kepada kaum duafa pada malam harinya.

"Ini konser amal ke sekian kalinya yang dilakukan RRD selama bulan Ramadan. Tapi konser kali ini lebih istimewa karena bersama musisi Pelalawan dan Rumah Sunting dari Pekanbaru. Tujuannya satu, membantu meringankan beban kaum duafa dan menyenangkan anak yatim semampunya. Terima kasih kepada musisi Pelalawan dan tim Rumah Sunting yang jauh-jauh datang dari Pekanbaru. Alhamdulillah, semoga berkah,'' ujar Ketua Yayasan RRD, Dedi Azwandi.

Tim Rumah Sunting yang langsung dipimpin Kunni Masrohanti selaku pendiri dan pembina berangkat dari Pekanbaru dan bergabung dengan RRD serta musisi Pelalawan yang sudah bersiap melakukan konser di Jalan Akasia. Setelah istirahat sejenak, konser dimulai sekitar pukul 16.30 WIB lewat dan berakhir sekitar pukul 18.00 WIB.

Jalan Akasia yang memang selalu ramai, semakin padat. Tak jarang para pengguna jalan berhenti atau memandu kendaraan dengan perlahan untuk menyaksikan konser tersebut. Tak sedikit pula yang ikhlas mengisi kotak amal yang disiapkan tim konser di antara dua sisi jalan.

Selain diwarnai dengan musik dan lagu, konser kali ini dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh penyair-penyair Riau yang memang merupakan keluarga besar Rumah Sunting. Mereka antara lain, Muhammad Ade Putra, Siti Salmah, Miftah Kuala, Yuujin Sekhai, Nuramelia dan Oklidia yang merupakan deklamator puisi.

Usai konser, seluruh tim buka bersama di Sekretariat RRD di Jalan Lintas Sumatera Pangkalankerinci. Dengan beralaskan tikar yang dibentang di halaman ruko sekretatiat ini, semuanya duduk bersama, makan bersama dan kemudian saling berbagi cerita tentang komunitas masing-masing. Sharing dipimpin seniman Riau yang berdomisili di Pangkalankerinci, Icamp Dompas yang dikenal dengan Wak Sepai.

''Kami yang bergabung di RRD ini dari latar belakang profesi yang berbeda-beda. Ada yang dokter, ada juga yang ibu rumah tangga. Mayoritas berkerja, ada yang ASN, ada pengusaha, ada yang di rumah sakit dan macam-macam. Semua saling berkolaborasi, bahu-membahu bergerak bersama di yayasan ini," kata Dedi dalam sharing malam itu.

Malam itu juga diumumkan jumlah donasi yan didapat saat konser dalam waktu kurang dari 1,5 jam tersebut, yakni sebesar Rp1 juta lebih. Seperti konser-konser yang dilakukan RRD sebelumnya, hasil konser dibelikan paket sembako dan diserahkan malam itu juga kepada kaum duafa yang sudah didata RRD sebelumnya.

"RRD ini bergerak sudah lama, tapi baru memiliki badan hukum sekitar setahun lebih. Alhamdulillah sudah ada sekretariat, dua ambulans dan juga rumah singgah yang dimanfaatkan oleh siapa saja yang memerlukan, sebagaimana kami membantu siapa saja yang berhak dibantu, khususnya mereka yang perlu berobat tapi tak mampu. Fasilitas yang kami kelola ini juga dari donatur," sambung Dedi sambil menunjuk rumah singgah yang berada persis di sebelah sekretariat. Dedi juga memperkenalkan tim RRD dan musisi Pelalawan yang hadir.

Keliling Perumahan hingga Masuk Jalan Tanah

Usai buka bersama tim konser menyerahkan bantuan sembako kepada kaum duafa dengan menggunakan 1 unit ambulans, kendaraan roda empat jenis lain dan juga sepeda motor. Sembako diantar dari rumah ke rumah. Sebagian tim menunggu di kendaraan, sebagian yang lain turun dan langsung bertemu sekaligus berdialog dengan penerima bantuan.

Penerima ini bermacam-macam. Ada yang berstatus single parent, sakit parah hingga hidup menumpang di tanah orang di dalam kebun dengan rumah pondok terbuat dari kayu. Mereka ini ada yang tinggal di tepi jalan aspal, ujung perumahan hingga ujung jalan tanah serta masuk ke kebun-kebun sawit.

"Senang dan bangga bisa bergabung dengan RRD dan musisi Pelalawan dalam konser amal dan tadarus puisi ini. Sebelumnya, kami melakukan tadarus puisi di Pekanbaru dan pesantren di Kampar. Tapi tadarus puisi ini sangat istimewa. Saat diajak agar tadarus puisi dilaksanakan sekaligus konser amal, kami langsung mengiyakan agar puisi tidak hanya sekadar puisi, tapi juga bisa memberi sesuatu bagi duafa dan anak yatim. Ya Allah, terima kasih sahabat RRD dan musis Pelalawan. Kami banyak belajar dalam perjalanan kali ini," kata Kunni.

Kebersamaan diakhiri dengan minum dan santai bersama sambil menikmati alunan musik oleh musisi Pelalawan di Taman Kreatif di depan kantor Bupati Pelalawan sebelum akhirnya tim Rumah Sunting kembali ke Pekanbaru malam itu juga.

Laporan: Edwar Yaman

Editor: Eka G Putra

Exit mobile version