Site icon Riau Pos

Natal Berlangsung Aman 

PENGAMANAN: Petugas kepolisian melakukan pengamanan di Gereja Santa Maria di Pekanbaru, Selasa (24/12/2019) malam. (MHD AKHWAN/RIAU POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perayaan Natal 2019 dipastikan berlangsung aman. Tidak ada aksi teror yang menghantui seperti tahun-tahun sebelumnya. Polri diapresiasi, namun masih ada tugas berat untuk menuntaskan kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT). 

Pengamat Terorisme Al Chai-dar menjelaskan, biasanya Natal dan Tahun Baru itu menjadi momentum bagi kelompok teror untuk melakukan aksi. Namun, untuk Natal 2019 ini telah dipastikan tidak ada aksi teror. 

"Tentunya ini peran dari Polri, khususnya Densus 88 Anti Teror yang telah melakukan proses penegakan hukum," urainya. 

Saat tahun baru juga diharapkan tidak ada kejadian terorisme yang menonjol. Dia menjelaskan, memang secara umum pemberantasan terorisme sudah begitu baik di Indonesia. "Hanya pekerjaan rumahnya soal pencegahan saja dan MIT," paparnya.

Menurutnya, MIT beberapa waktu lalu melakukan gerakan yang menewaskan seorang petugas. Tentunya, itu menunjukkan bahwa kelompok yang telah tergerus ini masih berupaya untuk bangkit kembali. "Mereka masih bergerak walau tinggal segelintir orang, walau pemimpinnya Santoso juga berhasil dilumpuhkan," ungkapnya. 

Dia mengatakan, pemerintah seharusnya mulai mendorong agar pengejaran terhadap kelompok MIT ini murni dilakukan TNI. Sebab, karakter teroris tamkin yang dimiliki MIT tidak cocok dengan karakter Polri dan Densus 88 Anti Teror.  "Densus 88 untuk menangani JAD sangat efektif, tapi MIT berbeda," ujarnya. 

Kemampuan dari anggota MIT dalam menguasai medan itulah yang menjadi kunci sulitnya menghadapi teroris dengan karakter tamkin. Maka, untuk bisa menghadapi kelompok ini diperlukan yang karakternya juga sangat memperhatikan medan dan geografis. "Itu ada pada TNI," urainya. 

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Argo Yuwono menambahkan, sebenarnya ancaman terbesar dalam Natal dan Tahun Baru itu bukan soal terorisme. Memang aksi terorisme merupakan ancaman, tapi Polri mendeteksi bahwa kondisi alam dan cuaca yang masuk musim hujan ini lebih berdampak. 

"Kami antisipasi teror, tapi yang dikhawatirkan soal bencana," urainya. (idr/jpg)

Exit mobile version