Site icon Riau Pos

IPKJI Gelar Seminar dan Pelantikan Pengurus Wilayah Riau

FOTO BERSAMA: Kadiskes Riau Dra Hj Mimi Yuliani Apt MM (sembilan kiri) foto bersama Ketua PPNI Riau H Elia Tarigan SKM (tujuh kiri) Ketua IPKJI Riau Ns Sri Wahyuni MKep SpKep J PhD (delapan kanan), narasumber, beserta Pengurus Wilayah Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (PW-IPKJI) Provinsi Riau periode 2019-2024, Ahad (24/11/2019).(*2/said mufti/riau pos)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) Provinsi Riau menggelar seminar keperawatan jiwa bersempena dengan pelantikan 40 pengurus wilayah yang diketuai Ns Sri Wahyuni MKep Sp Kep J PhD untuk periode 2019-2024, dan sekaligus memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, di Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Ahad (24/11).

 

Turut hadir Kadiskes Riau Dra Hj Mimi Yuliani Apt MM mewakili Gubernur Riau, Ketua PPNI Riau H Elia Tarigan SKM, dewan penasehat PW IPKJI, narasumber pakar keperawatan jiwa dari Universitas Indonesia Prof Budi Ana Keliat Skp MApp Sc, perawat spesialis jiwa dari Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Ns Aulia Akbar  S Kep MKep SpKep J, pengurus, panitia dan peserta seminar.

Ketua panitia kegiatan Ns Emulyani SKep MKep mengatakan, dalam rangka pelantikan dan seminar dengan tema Promotion & Sucide Prevention: Karena diri anda sangat berharga, jangan pernah menyerah, dan bersabarlah bersama kami.

Emulyani menambahkan, diadakannya seminar ini, dikarenakan keperluan pelayanan kesehatan jiwa yang optimal di Indonesia belum sepenuhnya terpenuhi. Pelayanan kesehatan jiwa masih terbatas di rumah sakit. Belum tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan jiwa yang cukup di tingkat puskesmas dan rumah sakit umum mengakibatkan pelayanan kesehatan jiwa tidak bisa dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia, baik yang mengalami gangguan, risiko maupun yang sehat jiwa. "Rasa malu menjadi kendala utama orang-orang yang mengalami gangguan mental mencari bantuan tenaga kesehatan untuk kesembuhan. Akibatnya, kondisi kejiwaan bukannya membaik bahkan justru berujung pada bunuh diri. Untuk itu masyarakat perlu diberi edukasi tentang bagaimana cara pencegahan bunuh diri secara promotive dan preventive," ujar Emulyani.

Humas IPKJI Ns Sukma Dewi SKep mengatakan, peserta seminar melampaui target yang direncanakan.(*2/c)

Exit mobile version