Site icon Riau Pos

519 Kendaraan Diputarbalikkan dari 4 Ruas Tol Trans Sumatera

519-kendaraan-diputarbalikkan-dari-4-ruas-tol-trans-sumatera

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang IdulFitri 1442 H, atau H-1 Lebaran, PT Hutama Karya selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mencatat sebanyak 431.768 kendaraan telah melintas di jalan bebas hambatan yang menghubungkan Sumatera ini. Angka volume kendaraan paling rendah tercatat di ruas Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).

Angka lintasan kendaraan ini merupakan akumulasi Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) kendaraan yang masuk melalui Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di Ruas Bakauheni –Terbanggi Besar, GT Terbanggi Besar di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, GT Palembang di Ruas Palembang – Indralaya, GT Pekanbaru di Ruas Pekanbaru – Dumai, dan GT Blang Bintang di Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 4 pada Selasa (11/5/2021), dimana merupakan hari kerja terakhir sebelum libur lebaran yang cukup panjang hingga 17 Mei 2021 mendatang.

Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) Hutama Karya, J Aries Dewantoro mengatakan bahwa LHR kendaraan yang melintas di JTTS tersebut mengalami penurunan 89.266 kendaraan atau sebesar 17,13% dibanding kondisi normal kala pandemi sebelum adanya larangan mudik dan penyekatan yakni sebesar 521.034 kendaraan.

“Penurunan trafik ini tak lepas dari adanya larangan mudik dari pemerintah yang cukup dipatuhi oleh masyarakat di tahun ini. Adapun Ruas Tol di JTTS yang mengalami penurunan paling signifikan yakni Ruas Tol Pekanbaru – Dumai dengan penurunan hingga 40,39 %. Meski demikian kami tetap menyiagakan tim untuk memastikan operasional tol berjalan dengan baik khususnya untuk kendaraan yang masih dapat melintas,” tutur Aries dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Rabu (12/5/2021).

Lebih lanjut, Aries juga menyampaikan sejak hari pertama larangan mudik resmi berlaku pada 6 Mei 2021 kegiatan penyekatan di JTTS pun mulai digalakkan oleh Kepolisian daerah setempat. 

“Hingga Selasa (11/5), tercatat total 519 kendaraan yang diputarbalikan dari 3.840 kendaraan yang diperiksa. Kendaraan yang diputarbalikan tersebut dikarenakan kendaraan tersebut tidak dapat menunjukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dan hasil negatif Covid-19 berbasis tes RT-PCR maks 3×24 jam/ Rapid Antigen maks 2×24 jam/hasil negatif Genose C19,” sambungnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, meski perusahaan mendukung arahan pemerintah dalam peniadaan mudik, namun Hutama Karya selaku pengelola JTTS berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan optimal dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan tol yang diperbolehkan melintas. Selain itu juga menerapkan protokol Covid-19 cek kesehatan gratis untuk memastikan pengguna jalan dalam keadaan prima.

Total kendaraan yang disekat tersebut merupakan akumulasi dari 4 (empat) titik penyekatan di JTTS yang berlokasi di Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, GT Simpang Pematang & GT Kayu Agung di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan GT Dumai di Ruas Pekanbaru – Dumai.

Dalam pengoperasian seluruh ruas jalan tol yang dikelola dengan mewajibkan petugas memakai masker dan sarung tangan, secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan, menyediakan tempat cuci tangan di rest area dan memberikan Hutama Karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol. Berkendara dalam kondisi prima, mengecek kondisi kendaraan, memastikan kecukupan saldo UE sebelum melintas di jalan tol. 

Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana didalamnya terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE, melaporkan ke Call Centre masing-masing Cabang Tol apabila terjadi tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area. 

Serta mematuhi dan menerapkan protokol Covid-19 seperti menggunakan masker dan selalu mencuci tangan pada saat bepergian keluar rumah. Serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan membatasi diri untuk keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak.

Editor: Eka G Putra

Exit mobile version