Site icon Riau Pos

Tetap Sehat Meski di Rumah

tetap-sehat-meski-di-rumah

Di masa pandemi virus corona ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari aktivitas di luar rumah. Kendati demikian, kesehatan ketika berada di rumah tetap harus dijaga. Salah satunya dengan memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Berikut Riau Pos mewawancarai Ahli Gizi RS Awal Bros A Yani Lastri Angraini A md Gz.

Bagaimana cara menjaga agar tubuh tetap bugar ketika beraktivitas di rumah saja?
Dalam  upaya pencegahan Covid-19 ini diperlukan pertahan tubuh yang optimal dengan cara menjaga pola makan dan prilaku hidup bersih. Kita memerlukan nutrisi yang cukup,  sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik (di rumah), perilaku hidup bersih.

Nutrisi seperti apa yang diperlukan oleh tubuh?
Tubuh kita memerlukan zat gizi. Zat gizi ini kita kelompak menjadi  dua: yaitu zat gizi makro nutrien dan mikro nutrien.  Makro nutrien, seperti protein, lemak dan karbohidrat, serat dan air.  Sedangkan mikro nutrien itu vitamin dan mineral. Untuk protein hewani kita bisa mendapatkan dari telur, daging, ikan dan lain-lain. Protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, seperti tahu, tempe dan lain-lain. Lalu karbohidrat kita bisa mendapatkannya dari nasi, kentang, singkong, roti dan lain-lain. Sedangkan vitamin dan mineral bisa diperoleh dari buah dan sayur.

Apakah kita boleh  mengonsumsi salah satu jenis zat gizi saja. Seperti hanya karbohidrat atau protein saja?
Kita tidak boleh mengandalkan atau mengutamakan satu jenis zat gizi saja.  Karena tubuh memerlukan semua jenis zat gizi, sehingga dapat digunakan tubuh. Hanya saja kita harus mengkonsumsinya sesuai dengan kebutuhan kita.
Kita juga tidak boleh berlebihan dalam menginsumsi satu jenis zat gizi seperti  karbohidrat atau yang lainnya. Makan sesuai dengan anjuran piring makanku, dalam satu piring terdiri dari 1/2 piring terdiri dari buah dan sayur, 1/2 piring lagi terdiri dari 1/3 lauk pauk (protein hewani dan nabati) 2/3 makanan pokok (nasi, roti, singkong dan lain-lain).

Apakah kita harus mengurangi konsumsi garam dan gula?
Mengonsumsi garam dan gula sesuai dengan pedoman g izi seimbang . Di mana kita harus membatasi konsumsi gula, gram dan minyak. Gula disarankan hanya 4 sdm/hari, garam 1 sendok teh, minyak 5 sendok makan.

Apakah tidak apa-apa untuk membeli makanan dari luar?
Sekarang ini, kami menyarankan untuk mengolah makanan sendiri. Karena kalau beli di luar, kita tidak tahu keamanan makanan tersebut kebersihannya dan cara pengolahannya. Apalagi saat ini virus bisa didapat atau ditularkan di mana saja. Kendati demikian, jika ingin membeli, pastikan keamanan makanan, lihat pengolahannya, tempatnya bersih atau tidak. Kalau Go Food, pastikan makanan dalam kemasan yang utuh/tidak rusak dan dihangatkan lagi agar virus dan bakteri mati, panaskan jangan terlalu lama agar tidak merusak nutrisi.

Bolehkah mengonsumsi suplemen dan vitamin yang dijual kemasan?
Hindari konsumsi suplemen secara berlebihan. Untuk suplemen itu dianjurkan, apabila kita dalam keadaan defisiensi zat gizi tersebut. Apabila kita dalam keadaan sehat/normal tidak disarankan. Karena semua sudah bisa dipenuhi dengan mengonsumsi makan yang beranekaragam sesuai dengan pedoman gizi seimbang.

Lalu bagaimana dengan konsumsi jamu?
Jika ingin mengonsumsi minuman herbal sebaiknya yang kita olah sendiri. Dan tidak boleh berlebihan. Jangan  mengonsumsi minuman herbal/jamu  instan/dalam kemasan atau buatan pabrik. Tetap mengutamakn air putih, tetap jaga kesehatan dengan makan makanan yang bergizi seimbang dan jangan lupa mencuci tangan. Serta taat aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.(a)

 

Exit mobile version