JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyanyi Iyeth Bustami beberapa waktu belakangan menjadi sorotan publik setelah memosting foto seperti tidak mengenakan hijab di akun Instagram pribadinya. Tapi di luar itu, Iyeth memang terkenal sebagai penyanyi dangdut melayu.
Iyeth Bustami menyukai dunia tarik suara sejak kecil. Penyanyi yang disebut-sebut sebagai Queen of Dangdut Melayu itu ternyata sudah mulai menyanyi sejak TK. Dunia tarik suara yang digelutinya tidak lepas dari dukungan penuh yang diberikan kedua orang tuanya.
"Kalau untuk nyanyi sudah sejak kecil. Dari TK saya sudah belajar nyanyi," ujar Iyeth Bustami dalam sebuah kesempatan.
Pemilik nama asli Sri Barat ini memulai karir profesional di dunia hiburan sejak tahun 90-an. Bermula dari motivasi yang diberikan orang tuanya khususnya sang ayahanda supaya Iyeth serius menekuni dunia tarik suara.
Permintaan itu sangat serius. Ayah Bunda Iyeth Bustami kala itu memotivasi sang putri supaya hijrah ke Jakarta supaya bisa menjadi penyanyi profesional. Hal itu terjadi di tahun 90-an. Bunda Iyeth mengenang, dirinya dari daerah kelahiranya Bengkalis diantar oleh ayahnya ke Ibu Kota supaya bisa menjajal peruntungan di dunia keartisan.
"Bapak mengantarkan saya, Alhamdulillah meskipun di Jakarta saya tak punya keluarga," kata Bunda Iyeth Bustami.
Di awal karir, perempuan kelahiran 47 tahun itu tidak langsung berkibar dan namanya tenar dalam waktu cepat. Dia memulai karirnya sebagai penyanyi dengan menyanyi dari kafe ke kafe. Sejumlah genre musik pun sudah pernah dicobanya mulai dari jazz, pop, hingga dangdut Melayu.
Berkat ketekunanannya sebagai seorang penyanyi, Iyeth Bustami berhasil menjadi penyanyi yang berada di puncak kesuksesan karir. Lagu yang benar-bener sukses menaikkan namanya di industri hiburan tanah air adalah lagu Laksamana Raja di Laut.
Berkat lagu itu, Iyeth Bustami berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus di ajang Anugerah Dangdut TPI di tahun 2003. Yaitu untuk kategori Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Wanita Terbaik, Aransemen Lagu Dangdut Konvensional Terbaik, dan Video Klip Terbaik.
Kesuksesan lagu Laksamana Raja di Laut sempat membuahkan kontroversi. Sebab lagu itu sempat diklaim milik penyanyi bernama Nurhan Yahya. Kasus ini pun sempat masuk ke pengadilan. Tak tanggung tanggung, Nurham kala itu menuntut royalti sebesar Rp3 miliar kepada Iyeth Bustami dengan mengkalkulasikan hasil penjualan kaset.
Namun Iyeth Bustami sukses membungkam Nurham Yahya dengan mendatangkan pencipta asli lagu Laksmana Raja di Laut bernama Pa Ngah, penyanyi asal Negeri Jiran Malaysia.
Sepanjang karirnya di dunia hiburan tanah air air, Bunda Iyeth telah berhasil menghadirkan sejumlah album. Di antaranya adalah album bertajuk Rumah Cinta, Pop Minang ’95, Zapin-Dut: Laksmana Raja di Laut, Best of the best iyeth bustami dan yang lainnya.
Selain sebagai penyanyi, karir Iyeth Bustami semakin lengkap dengan ia menjadi juri di sebuah ajang pencarian bakat di salah satu TV swasta. Bunda Iyeth pun bisa menularkan pengalaman panjangnya di dunia tarik suara kepada talenta talenta muda.
Selain itu, Iyeth Bustami juga sempat mencoba peruntungan di panggung politik tanah air. Pada pemilu 2014 silam, ia sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR dari Partai PKB untuk dapil Riau I. Di tahun 2020, Iyeth Bustami juga kembali mencoba peruntungan maju dalam Pilkada Bengkalis. Namun sayangnya dua kali mencoba peruntungan di dunia politik, Bunda Iyeth belum berhasil.
Kendati gagal di panggung politik, upayanya supaya dapat bermanfaat buat daerah kelahirannya tetap tidak pupus. Iyeth Bustami akan berjuang membantu masyarakat di sana lewat jalur non pemerintahan.
Dan sekitar Februari atau Maret 2021 mendatang, Iyeth Bustami berencana akan meluncurkan single terbaru setelah di tahun 2020 lalu energinya lebih banyak terkuras di dunia politik. Dia akan menjalani syuting video klip lagu terbarunya tersebut di bulan ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi