Site icon Riau Pos

Kekeringan, Pohon Pelindung di Median Jalan Terancam Mati

Kondisi rumput di median Jalan HR Soebrantas yang mengering, Rabu (24/7/2024). Cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kondisi tanaman menjadi kering. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS )

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Cuaca panas terik di Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir telah menyebabkan pohon-pohon pelindung di median jalan mengering dan terancam mati. Warga berharap ada tindakan penyiraman yang dilakukan Pemko Pekanbaru agar pohon-pohon tersebut tetap hidup.

Pantauan Riau Pos, Rabu (24/7), pohon pelindung yang mulai mengering terlihat di median Jalan Kaharuddin Nasution, Jalan HR Soebrantas, dan Jalan Soekarno-Hatta. Daun-daun pohon mulai berguguran dan rumput-rumput di median juga menguning karena kekeringan.

Seorang pejalan kaki di Jalan HR Soebrantas, Rizki Pratama mengaku sangat menyayangkan minimnya perawatan terhadap pohon pelindung di median jalan di Kota Pekanbaru, sehingga di saat musim kemarau dengan cuaca panas terik seperti ini banyak pohon pelindung yang mulai mati.

Padahal, keberadaan pohon pelindung sangat diperlukan guna menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari polusi udara yang buruk akibat asap kendaraan bermotor yang berlalu lalang.

”Pohon pelindung ini cuma ada di tengah jalan, tapi perawatannya kurang, seharusnya pemerintah bisa memberikan perhatian lebih, karena keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat. Kalau kami pejalan kaki ini berharap bukan cuma di tengah jalan saja ada pohon pelindung tapi di pinggir jalan juga agar kami bisa terhindar dari panasnya matahari yang menyengat kulit,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara motor yang melintas di Jalan HR Soebrantas Nurhidayat mengaku keberadaan pohon pelindung di median jalan sangat dibutuhkan lantaran bisa membantu pengendara motor untuk untuk berteduh sementara waktu saat ingin berbelok arah.

Apalagi badan Jalan HR Soebrantas yang cukup tinggi arus lalulintas kerap membuat pengendara harus menghabiskan waktu cukup lama lantaran kemacetan panjang yang kerap terjadi.

”Kalau pohon pelindung ini mati, ke mana kami pengendara ini bisa berteduh? Belum lagi rumput di bawahnya juga sudah pada kering, kena jatuhan puntung rokok, bisa menyala Pekanbaru ini dengan api. Sudahlah di atas panas di jalan panas juga tak ada pohon pelindung,” katanya.(ayi)

Exit mobile version