Site icon Riau Pos

Sembilan Perpustakaan Terakreditasi

SERAHKAN PIAGAM: Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Kadispersip) Riau Dr Hj Rahima Erna menyerahkan piagam akreditasi perpustakaan kepada sejumlah kepala sekolah, Selasa (17/12/2019). (joko susilo/riau pos)

KOTA (RIAUPOS.CO) — Sebanyak delapan perpustakaan sekolah dan satu perpustakaan milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah terakreditasi tahun ini. 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Keasrsipan (Kadispersip) Riau Dr Hj Rahima Erna MSi mengatakan,  ada satu instansi lain yang perpustakaannya telah terakrediasi. Yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru.

Sedangkan perpustakaan sekolah yang telah terakreditasi itu di antaranya, SDN 20 Pekanbaru, SMK Abdurrab Pekanbaru, SMAN 5 Pekanbaru, SMAN 8 Pekanbaru, SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, dan SMAN 1 Bangkinang, SMKN 6 Pekanbaru dan SMPN 25 Pekanbaru.

Salah satu tujuan akreditasi perpustakaan sekolah yakni meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja perpustakaan serta menjamin konsistensi kualitas dari kegiatan perpustakaan. "Kalau pustakanya terakreditasi, sehingga dapat mendukung minat baca. Membaca gunanya meningkatkan pengetahuan, tak akan unggul tanpa adanya prasarana pendukung, membaca buku dan sebagainya," ujar Rahima, Selasa (17/12).

Untuk pengembangan sumber daya manusia unggul ke depan, kemudian bagaimana membangun dunia pendidikan, tentunya perpustakaan mendukung secara informal. "Karena tidak mungkin pendidikan maju tampa gemar membaca. Ada ukurannya, ukuran sekolah, jadi akreditasi itu sangat menentukan, salah satunya perpustakaanya harus terakreditasi, dengan prasarana syarat ketentuan berlaku," tambahnya.

Ia menambahkan, untuk 2019 ini secara nasional ada sekolah SMK yang juara satu. Menurutnya, tidak hanya akreditasi yang menjadi tujuannya. Tetapi bagaimana prasarana pendukung untuk SDM unggul. Inovasinya banyak, ada buku, ada literasi digital, bagimana anak-anak gemar membaca.

"Yang paling penting adalah koleksi bukunya, tenaga fungsionalnya tersertifikasi. Itu yang mau kita kejar untuk sekolah. Akreditasi itu menjadi ukuran nasional, kendalannya masih minim SDM, insfrastruktur dan koleksi buku. Tidak semua sekolah memahaminya," tuturnya.(ilo)

Exit mobile version