Site icon Riau Pos

Bandara dan Terminal BRPS Sepi

bandara-dan-terminal-brps-sepi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  —  Aktivitas di terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS), Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru dan juga Bandara SSQ II Pekanbaru mengalami penurunan. Bahkan di terminal BRPS penurunannya hingga 50 persen sejak terjadinya wabah Coronavirus  Disease 2019 (Covid-19).

Kepala Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A BRPS, Henry Tambunan kepada Riau Pos, Selasa (31/3) mengatakan, jumlah kedatangan bus dan kedatangan penumpang pada tanggal 29 Maret sebanyak 164 bus, dan 209 orang penumpang.

Sementara untuk jumlah keberangkatan bus dan penumpang sebanyak 158 bus, dan 1.359 orang penumpang. Sedangkan data tanggal 30 Maret, jumlah kedatangan bus dan kedatangan penumpang sebanyak 154 bus dan 290 orang penumpang. Untuk jumlah keberangkatan 146 bus dan 1.020 orang penumpang.

"Kalau dibandingkan dengan data dimulai sejak Januari hingga saat ini (Maret), artinya telah terjadi penurunan aktivitas bus yang berangkat maupun datang di terminal BRPS hampir 50 persen. Begitu juga aktivitas kedatangan dan keberangkatan penumpang di terminal BRPS," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, terminal BRPS sudah melakukan antisipasi dengan mengimbau kepada penumpang yang akan berangkat maupun yang datang di terminal BRPS agar mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan terminal BRPS juga meyiapkan hand sanitizer dan pembagian sarung tangan. Tidak hanya itu, pihak terminal BRPS juga rutin semprot disinfektan di area terminal.

Penurunan aktivitas penumpang dan penerbangan juga terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Hal tersebut dikatakan General Manager PT Angkasapura II Pekanbaru, Yogi Prasetyo Suwandi kepada Riau Pos, Selasa (31/3).

Yogi menjelaskan, secara operasional di Bandara SSK II Pekanbaru berjalan normal. Berdasarkan data per hari itu, saat ini ada di 5.000 penumpang, sebelumnya ada 10.000 penumpang. Sementara, untuk penerbangan pesawat internasional sejauh ini dicancel, dan untuk penerbangan domestik masih fleksibel.

"Biasa per hari itu 80 penerbangan domestik, kemungkinan saat  ini hanya 40 penerbangan per harinya," terangnya.(dof)

Exit mobile version