Site icon Riau Pos

Polsek Benai Temukan Dua Unit Rakit PETI Beroperasi

polsek-benai-temukan-dua-unit-rakit-peti-beroperasi

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Kapolsek Benai Iptu Donal Jonson Tambunan SH kembali melakukan patroli aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di aliran Sungai Kuantan Kecamatan Benai tepatnya di antara Desa Banjar Benai dengan Desa Ujung Tanjung, Senin (11/10/2021).

Patroli dilakukan sehubungan dengan laporan masyarakat tentang PETI yang selama ini beraktivitas di aliran sungai kuantan yang sudah sering dilakukan penertiban oleh Polsek Benai.

Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata SIK MSi melalui Kasubag Humas Polres Kuansing AKP Tapip Usman SH menjelaskan, Kapolsek Benai Iptu Donal Jonson Tambunan SH turun bersama Kanit Reskrim Aipda Eko Kurnia SH,  Kanit Provos Aipda Ade Irwandi, Bripka Robby, Bripka Fajar Irawan (Bhabinkamtibmas), Brigadir Deca M Kawi.

Menggunakan dua unit mobil Polsek dan personel langsung meluncur ke Desa Ujung Tanjung. Di sana ditemukan dua unit rakit dompeng yang sedang beroperasi. Namun pada saat para pekerja melihat kedatangan tim Polsek Benai, para pekerja itu langsung melarikan diri dengan cara menyeberangi tepian Sungai Kuantan sebelah Desa Banjar Benai.

Melihat para pekerja melarikan diri dengan meninggalkan rakit mesin dompengnya, personel Polsek Benai mencoba menyeberangi sungai yang terlihat dangkal di seberang Desa Banjar Benai untuk secara langsung menyentuh sasaran rakit/mesin dompeng karena posisinya berada di tengah-tengah sungai lebih kurang berjarak 50 meter dari tepian.

Dengan besusah-payah, akhirnya personel Polsek Benai tiba di tepian sungai kuantan sebelah Desa Banjar Benai dan langsung ke rakit dompeng.

"Tim sempat memutar untuk bisa sampai ke rakit dompeng yang berada di tengah sungai kuantan," kata Tapip.

Tanpa buang-buang waktu, tim Polsek Benai langsung mempreteli peralatan dua unit rakit/mesin dompeng tersebut, sehingga tidak dapat digunakan lagi.

Dalam patroli tersebut, berhasil diamankan  barang bukti  dua unit mesin sedot air merek Robin.

Di lokasi, kata Tapip, personel mendapat hambatan yakni belum adanya sarana untuk mencapai lokasi apabila rakit dompeng itu berada di tengah-tengah sungai kuantan, apalagi bila kondisi air besar.

Kegiatan patroli seringkali terendus duluan oleh pelaku PETI. Kemungkinan mendapat laporan dari warga sekitar sehingga sebelum kedatangan personel ke lokasi sudah di ketahui oleh para pelaku penambang emas tersebut, sehingga mereka selalu berhasil melarikan diri.

Laporan: Desriandri Candra (Telukkuantan)
Editor: Hary B Koriun

Exit mobile version