Site icon Riau Pos

Varian Delta Diduga Sudah Masuk Riau

varian-delta-diduga-sudah-masuk-riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SATUAN Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Riau terus mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran Covid-19. Sebab pihaknya  menduga varian baru Delta sudah  menyebar di Riau.

Juru Bicara  Satgas  Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan,  dugaan tersebut  muncul dilihat dari peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di Riau yang cukup signifikan beberapa pekan terakhir. Apalagi kebanyakan kasus di Riau sumbernya dari masyarakat yang baru pulang dari Pulau Jawa.

"Meskipun saat ini hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) belum terbukti ada varian Delta di Riau, tapi melihat peningkatan penyebaran kasus yang cukup signifikan, kemungkinan varian Delta sudah ada di Riau. Hanya saja belum bisa diperiksa satu per satu karena kita tidak ada alat WGS," kata Indra Yovi.

Dengan kondisi tersebut, menurut  Indra Yovi harus segera  diantisipasi salah satunya  dengan meningkatkan  screening, khususnya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

"Kita tahu sejak diberlakukan PPKM darurat di Jawa dan Bali, setiap orang yang datang harus dilengkapi swab PCR yang dinyatakan negatif dan minimal sudah pernah dilakukan satu kali vaksin. Syarat itu yang harus dipenuhi sebelum seseorang bepergian menggunakan pesawat udara sebelum sampai ke Riau," jelasnya.

Kemudian setelah mendarat, ujar Indra Yovi, sesuai arahan Gubernur, walaupun mereka sudah dilengkapi swab PCR harus tetap dilakukan rapid antigen. Tujuannya untuk melindungi masyarakat Riau dari varian Delta yang saat ini cepat berkembang di Jawa dan Bali.

"Kondisi ini juga harus menjadi perhatian kita untuk mewaspadai varian baru Delta," imbaunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan ada penambahan 425 pasien positif Covid-19 per Senin (5/7). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini sebanyak 72.752 orang.

"Kemudian pasien sembuh bertambah 271 sehingga total 66.941 orang sudah sembuh, pasien meninggal dunia bertambah 12 orang sehingga total 1.976 meninggal dunia," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, dari total pasien Covid-19 di Riau, saat ini yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 661 orang. Isolasi mandiri 3.178 orang, sehingga total pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 3.639 orang.

"Suspect yang menjalani isolasi mandiri 4.695 orang, isolasi di rumah sakit 152 orang. Selesai menjalani isolasi 93.012 dan meninggal dunia 328 orang," sebutnya.

Informasi lainnya, untuk jumlah sampel swab yang diperiksa sebanyak 380.742. Dalam kesempatan itu, Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.

33 Kelurahan di Pekanbaru Zona Merah
Zona merah Covid-19 di Pekanbaru yang pekan lalu berada di angka 26 kelurahan kembali melonjak. Kini, zona merah penyebaran Covid-19 di ibukota Provinsi Riau ini sudah berada di angka 33 kelurahan.

Angka 33 dari 83 kelurahan ini adalah hasil data pantauan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang berlaku 4-10 Juli 2021. Zona adalah kelurahan dengan angka kasus positif Covid-19 di atas 10 kasus dan dikategorikan dengan tingkat risiko tinggi. 

Adapun 33 kelurahan tersebut adalah; Kelurahan Labuh Baru Timur, Sidomulyo Timur, Sidomulyo Barat, Tangkerang Utara, Tangkerang Selatan, Delima, Rejosari, Air Dingin, Maharatu. Berikutnya Tangkerang Tengah, Tuah Karya, Labuh Baru Barat, Tangkerang Barat, Simpang Tiga, Limbungan, Perhentian Marpoyan, Pematang Kapau, Tangkerang Labuai, Limbungan Baru, Umban Sari. Selanjutnya Sialang Sakti, Kedung Sari, Sialang Munggu, Tangkerang Timur, Bandar Raya, Sukajadi, Tanjung Rhu, Tobek Godang, Tampan, Simpang Baru, Harjosari, Kampung Melayu, dan Mentangor.

Kemudian sebanyak 15 kelurahan berstatus zona oranye atau risiko sebaran sedang. Lalu 27 kelurahan berstatus zona kuning atau sebaran rendah. Kemudian 8 kelurahan lainnya zona hijau atau tidak terdampak.

"Maka disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai kunci utama untuk menekan penyebaran virus," kata Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (5/7).

Exit mobile version