Site icon Riau Pos

Tim Pengabdian dan Mahasiswa FMIPA Unri Sosialisasikan Pembuatan Mini Biopori

Tim pengabdian dan mahasiswa kukerta sains MBKM FMIPA Unri foto bersama usai mengadakan sosialisasi pembuatan mini biopori dalam pot tanaman bekas ramah lingkungan di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, belum lama ini. (MBKM FMIPA UNRI untuk Riau Pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian Universitas Riau (Unri) bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) sains program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unri mengadakan pelatihan produksi biokompos melalui teknik mini biopori di dalam wadah bekas ramah lingkungan untuk tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, baru-baru ini.

Pelatihan yang ditaja oleh tim pengabdian dosen Unri di antaranya Dr Andi Dahliaty MS, Halida Sophia MSi, Dr Nur Azlina MSi PhD, Siti Saidah Siregar MSi, Dr Susilawati MSi dan Prof Titania T Nugroho PhD juga melibatkan satu kelompok kukerta sains MBKM FMIPA Unri.

Kelompok kukerta sains MBKM FMIPA yang terlibat terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Aulia Rahman Mizam (Biologi), Muhammad Rafif Rayhan (Kimia), Adela (Fisika), Icha Dwi Yanti (Ilmu Komputer), Indah Permata Sari (Biologi), Juli Antika Siregar (Matematika), Juli Tri Irpa (Ilmu Komputer), Mahrani Nur Maslyah (Fisika), Putri Nurlani (Biologi), dan Titin Hartini (Fisika).

Salah seorang anggota tim pengabdian dosen Unri Dr Andi Dahliaty MS menjelaskan, kegiatan pelatihan diadakan di aula Kantor Desa Sungai Berbari pada (25/7) yang dihadiri kepala Dusun para anggota praktik pengalaman lapangan (PPL) dan para anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

‘’Kami juga melakukan demonstrasi pembuatan teknik mini biopori di dalam wadah bekas,’’ ucapnya.

Lanjutnya lagi, untuk teknik mini biopori ini bisa memanfaatkan ember bekas cat dan pipa paralon 4 dengan panjang pipa sekitar 50-60 cm. Dimana pipa paralon yang sudah dipotong selanjutnya diberikan lobang/pori-pori dengan jarak antar pori sekitar 5-10 cm. Selanjutnya, pipa ini dimasukkan ke dalam ember bekas cat dan diisi dengan sampah organik untuk memicu pembentukan biokompos.

Lobang/pori yang dibuat pada pipa paralon itu sendiri merupakan biopori yang akan memberikan tempat untuk mikroorganisme melakukan aktivitas di dalamnya. Lubang resapan biopori yang dibuat di dalam pot tanaman (ember bekas cat) ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang resapan biopori yang ditanam di tanah sehingga disebut mini biopori.

Lubang mini biopori ini dapat menghasilkan biokompos dari hasil pengomposan dan dekomposisi dari flora-fauna dan bakteri dalam lubang sehingga dapat digunakan untuk pupuk tanaman.

‘’Kami berharap lubang-lubang biopori ini juga dapat membantu penyerapan air dan nutrisi ke dalam tanah untuk kemudian diteruskan ke akar tanaman,’’ tegasnya.(ali/c)

Exit mobile version