Site icon Riau Pos

Disanjung di Utara, Dihujat di Selatan

disanjung-di-utara-dihujat-di-selatan

MILAN (RIAUPOS.CO) — Apabila Romelu Lukaku jadi “Raja Milan” yang baru, maka Zlatan Ibrahimovic lebih cocok jadi “Penyihir Giuseppe Meazza”. Faktanya, di balik comeback-nya di Derby della Madonnina, kemarin WIB (10/2) Ibra sukses “membelah” Giuseppe Meazza bak jadi dua. Antara Curva Sud dan Curva Nord.

Dilaporkan laman Sempemilan, respek fans di kedua tribun tersebut beda 180 derajat. Di Curva Sud, nama Ibra dielu-elukan. Maklum, Milanisti yang duduk di tribun itu. Sebaliknya, di Curva Nord diisi pendukung Inter, yang pernah jadi bagian dalam perjalanan karir Ibra di Serie A.

Layaknya pemain lawan, hujatan yang memanaskan kuping didapat Ibracadabra, julukan Ibra, dari Curva Nord. Chant berbunyi ‘’Ibra kamu anak pelacur,’’ atau “Zlatan zingaro”, artinya “Zlatan si orang gipsi,” terdengar sepanjang laga. “Bahkan, sudah terdengar sejak Ibra warming up,” ungkap jurnalis MilanNews, Thomas Rolfi.

Untungnya Ibra tidak terpancing emosinya dihujani hujatan dari Interisti itu. Sebaliknya, Ibra membalasnya dengan penuh cinta. Setelah mencetak gol pada menit pertama injury time di babak pertama, Ibra melakukan selebrasi seolah memberi ciuman untuk Interisti di Curva Nord, yang kebetulan di belakang gawang Daniele Padelli.

"Ciuman ke Curva Nord? Semuanya keluar dari insting saya. Sulit dijelaskan momen itu, saya bahkan tak pernah membayangkannya sebelum laga. Tetapi saya pikir saat itulah saat yang  terbaik bagi saya melakukannya,” tutur Ibra saat berjalan di mixed zone kepada Sky Sport Italia.

Yang spesial bagi Ibra, ciuman itu dia berikan sekaligus menandai capaiannya sebagai pencetak gol tertua di Derby della Madonnina.

Meski begitu, jangan harap masih ada hati Ibra untuk Nerazzurri, julukan Inter. Meski di laga ini dia memberi ciuman bagi fans Inter yang menghujatnya. "Inter scudetto? Takkan terjadi itu," selorohnya, lalu ngeloyor pergi menjauhi awak media. Allenatore Milan Stefano Pioli, saat diwawancarai Milan TV menyebut Ibra harusnya mencetak satu gol lagi.

"Minimal Ibra mampu  menyamakan kedudukan jadi 3-3," keluh Pioli, yang juga sempat dikenal sebagai Interista itu. Setidaknya, dengan golnya kemarin maka Ibra mengakhiri trennya  yang susah mencetak gol dalam laga-laga home Milan musim ini. Sebelumnya Ibra bikin gol di Sardegna Arena, markas Cagliari, pada giornata 19 Serie A, 11 Januari lalu.(ren/jpg)

Exit mobile version