Site icon Riau Pos

Kepercayaan Diri Tinggi

kepercayaan-diri-tinggi

LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) – Brendan Rodgers bakal kembali ke Anfield, setelah pada 2013-2015 membesut tim kebanggaan Liverpool. Kali ini ia datang sebagai lawan bersama tim besutannya, Leicester City menghadapi Liverpool dalam lanjutan  Liga Ingris di Stadion Anfield, Jumat (11/2) pukul 02.45 WIB.

Pasukannya bakal melawat ke markas lawan dengan membawa beban rekor minor dalam sejumlah laga terakhir. Leicester gagal menang dalam 3 laga yang dimainkan. Hal itu membuat mereka kini masih tertahan di peringkat 10 klasemen Liga Inggris dengan 26 poin.

Sebaliknya, tuan rumah Liverpool sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Mereka belum terkalahkan dalam 6 laga beruntun di semua ajang (5 menang, 1 seri). Teranyar, skuad arahan Jurgen Klopp berhasil meraup kemenangan telak 3-1 atas Cardiff City dalam lanjutan Piala FA.

Kini, mereka ingin melanjutkan rekor tersebut saat berjumpa Leicester di Anfield. The Reds perlu kemenangan di laga nanti untuk bisa menipiskan jarak poinnya dengan sang pemuncak klasemen saat ini, Man City.

Sepanjang musim ini, lini serang Liverpool terbilang sangat garang. Mereka mampu melesakkan 58 gol dari hanya 22 pertandingan yang dilakoni. Torehan itu membuat Liverpool menjadi tim tersubur di Liga Inggris 2021/2022. Hal itu tak lepas dari strategi serangan variatif yang diterapkan pelatih Jurgen Klopp.

Moh Salah dan kawan-kawan tidak monoton dalam me­nyerang. Mereka mahir menciptakan peluang dari berbagai cara, baik lewat aksi individu, serangan balik, maupun dari servis tendangan bebas. Skema tendangan bebas Liverpool tidak bisa diremehkan. Tercatat ada 12 gol The Reds musim ini yang lahir dari set piece, meski mereka tidak punya penyerang jangkung.

Servis bola mati yang dieksekusi–mayoritas oleh Trent Alexander Arnold–mampu melesat tepat di kepala para penyerang maupun bek Liverpool yang melakukan overlap ke depan. Selain itu, kubu Leicester juga wajib mewaspadai kecepatan para pemain sayap The Reds dalam laga nanti. Lagi-lagi adalah Alexander Arnold, pemain yang menyumbang operan silang terbanyak dibanding pemain lain. Rasio umpan crossing pemain tim nasional Inggris tersebut mencapai 2,6 kali per laga.

Di kubu seberang, Leicester lebih sering melancarkan serangan dengan memanfaatkan umpan-umpan terobosan. Di skuad The Foxes, Youri Tielemans adalah ahlinya. Ia mencatatkan rasio 0,3 untuk umpan terobosan, terbanyak dibanding pemain lain di timnya. Umpan through ball yang dikirimkan jarang sekali sia-sia. Pasalnya, The Foxes memiliki sejumlah penyerang gesit yang memiliki kecepatan impresif, seperti Patson Daka, Kelechi Iheanacho, dan Jamie Vardy.

Ketiganya juga cukup jeli mencari ruang kosong untuk berlari menyambut bola. Sa­yangnya, Vardy sedang terbelit cedera sehingga diprediksi absen di laga nanti. Salah satu opsi yang mungkin bisa dipakai oleh pelatih Brendan Rodgers adalah memainkan duet Iheanacho dan Daka.

Di kubu Liverpool, Luis Diaz kemungkinan bakal melakoni debut penuhnya dalam laga melawan Leicester. Namun, Sadio Mane dan Mohamed Salah diprediksi masih absen setelah baru saja menyudahi pertarungan di final Piala Afrika 2021. Di samping itu, sejumlah pemain lain juga dipastikan sudah kembali jelang laga nanti. Divock Origi sudah pulih dari cedera lutut, sementara Joe Gomez dan Alex Oxlade-Chamberlain telah kembali dari isolasi mandiri Covid-19.

Sementara itu, Leicester ditengarai bakal kehilangan sejumlah pemain andalannya. Kebanyakan karena cedera. Mereka adalah Jonny Evans, Timothy Castagne, Jamie Vardy, Ryan Bertrand, dan Wesley Fofana. Karena sang striker Jamie Vardy absen, pelatih Brendan Rodgers kemungkinan besar akan memasang Kelechi Iheanacho sebagai penggantinya. Eks penyerang Man City itu akan diduetkan dengan Patson Daka di lini depan.(eca)

Laporan JPG, Liverpool

Exit mobile version