Site icon Riau Pos

Ciputra Dimakamkan Satu Blok dengan Makam Orang Tua dan Mertua

INTERNET

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ciputra akan dimakamkan di Memorial Park, Citra Indah, Jonggol, Jawa Barat. Taman makam tersebut memiliki luas sekitar 4 hektare. Hanya keluarga besar Ciputra yang dikebumikan di sana.

Di sana baru ada tujuh makam. Yakni, orang tua Ciputra, Tjie Siem Poe (ayah) dan Lie Eng Nio (ibu). Kemudian, orang tua Dian Sumeler (istri Ciputra), yakni Sia Sui Hok dan Kho Liem Nio. Empat makam tersebut berada di blok tengah Memorial Park.

Di situ berdiri Monumen Yesus Memberkati seperti yang ada di Manado, Sulawesi Utara.

Tiga makam lainnya terletak di sisi utara. Ketiganya adalah saudara Ciputra. Salah satunya sang kakak, Bayan Akochi (Tjie Tjin Hok), yang wafat 23 September 2012.

Memorial Park tersebut selesai dibangun sekitar awal 2018. Tujuh anggota keluarga yang telah meninggal kemudian dipindah ke pemakaman keluarga tersebut.

Hingga kemarin sore belum terlihat persiapan khusus di Memorial Park untuk pemakaman Pak Ci. Hanya tampak empat patok merah sebagai penanda letak makam begawan properti tersebut. Satu blok dengan orang tua dan mertuanya. Persis di depan Monumen Yesus Memberkati yang menghadap barat.

Pak Ci sengaja membangun monumen tersebut untuk mengenang penderitaan rakyat Manado ketika Perang Pasifik 1942–1945. Termasuk dia yang harus kehilangan sang ayah saat berusia 12 tahun. Tjie Siem Poe ditangkap pasukan Jepang lantaran dituduh sebagai mata-mata Belanda. Akhirnya, Tjie Siem Poe harus mendekam dan meninggal di dalam sel tahanan.

Pengurus Memorial Park Mat Amin menuturkan, belum ada instruksi lebih lanjut terkait pemakaman Pak Ci. ”Hanya dikabari (bahwa) Pak Ci wafat. Terus memasang patok merah,” kata pria yang akrab disapa Aming itu. Pihak keamanan Citra Indah juga mengungkapkan, belum ada koordinasi khusus untuk protokoler pihak keluarga besar Ciputra.

Suryono, pengelola Memorial Park lainnya, menceritakan bahwa Pak Ci sangat mencintai kawasan Citra Indah. Insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung tersebut memiliki memori indah di tempat itu.

Ketika terjadi krisis moneter 1998, kerusuhan meledak. Beberapa tempat usahanya terdampak. Misalnya, Mal Ciputra di Tanjung Duren dan Taman Impian Jaya Ancol. Bahkan, Bank Ciputra akhirnya tutup. ”Tapi, Citra Indah tidak terkena imbas. Masih bertahan. Itu memorinya. Makanya, beliau cinta dengan Citra Indah ini,” papar pria asal Temanggung itu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Exit mobile version