Site icon Riau Pos

Gubernur Sumbar Dukung Program PES di DAS Kampar

CENDERAMATA: Gubernur Sumbar H Irwan Prayitno (kiri) menerima cenderamata dari Direktur WWF Suhandri, setelah pembukaan acara di Padang, baru-baru ini.

PADANG (RIAUPOS.CO) — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) H Irwan Prayitno, mendukung penuh program inisiasi pengembangan program imbal jasa lingkungan (Payment for Environmental Services/PES) Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar. Program ini diinisiasi oleh WWF Indonesia. Dukungan itu disampaikan Irwan saat membuka rapat teknis tindak lanjut kegiatan ini yang dilaksanakan di Whiz Prime Hotel, Padang, Selasa (23/7). Rapat ini khusus untuk pemangku DAS Kampar yang ada di Sumbar.

Menurut Irwan, program ini akan sangat membantu masyarakat yang tinggal di hulu DAS Kampar, juga yang tinggal di sepanjang sungai tersebut yang diharapkan tetap bisa menjaga hutan dan lingkungannya sebagai sumber air utama DAS Kampar.

‘’Program ini sangat penting bagi masyarakat di hulu sungai dan yang tinggal di sepanjang sungai. Harus ada dampak ekonomi dalam menjaga lingkungan karena mereka juga perlu hidup yang lebih baik,” ujar Irwan saat membuka acara.

Dijelaskannya, harus ada keseimbangan dalam melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat di lingkungan tersebut. Pelestarian lingkungan harus juga menyejahterakan masyarakat agar mereka tetap menjadi penjaga lingkungan. Irwan Prayitno juga memuji langkah dan program yang diinisiasi WWF Indonesia ini karena penting bagi masyarakat dalam menjaga dan memperbaiki lingkungan.

‘’Saya selalu percaya dengan seluruh program yang diinisiasi oleh WWF.  Mereka sudah teruji bekerja sungguh-sungguh untuk masyarakat,  terutama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” tambah politikus PKS ini.

Beberapa tahap awal telah dilakukan berbagai pendekatan dan rapat koordinasi dengan pihak-pihak pemangku kepentingan,  baik di Sumbar maupun di Riau. Terutama dengan daerah-daerah yang masuk dalam DAS Kampar, yakni Kabupaten Pasaman dan 50 Kota di Sumbar, serta Kampar dan Pelalawan di Riau.

Hadir dalam kegiatan ini beberapa kepala dinas yang punya hubungan dengan persoalan ini dari Pemkab Pasaman dan Pemkab 50 Kota. Juga nampak hadir Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yosawardi UP SHut MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Ir Siti Aisyah MSi, perwakilan dari P3ES (UPT Kementerian LHK Sumatra), BPDAS Rokan Indragiri,  Forum DAS Sumbar,  dan dari kalangan perguruan tinggi seperti dari Universitas Riau (Unri),  Universitas Negeri Padang (UNP),  Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB).

Dalam acara ini juga diundang beberapa narasumber dari berbagai bidang yang diharapkan bisa memberikan masukan.  Antara lain Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Erik Teguh Primiantono, dan Kepala Badan Otorita Waduk Cirata Jawa Barat,  Wawan Darmawan.

Direktur Sumatra Wildlife WWF,  Suhandri, menjelaskan, inti dari kegiatan ini adalah bagaimana memberikan imbal jasa bagi masyarakat yang tinggal di hulu sungai,  dalam hal ini DAS Kampar yang berhulu di Pasaman dan 50 Kota untuk menjaga lingkungan dengan salah satunya tidak menebang hutan.

“Tapi karena hal itu, mereka tak bisa memanfaatkan hutan secara ekonomis,  akhirnya mereka hidup dalam garis kemiskinan dan kebodohan. Untuk itu perlu dilakukan upaya pemberdayaan bagi mereka sebagai imbal jasa,” jelas Suhandri.

Hingga saat ini, WWF Indonesia terus melakukan koordinasi dengan semua pihak yang punya kepentingan terhadap hal ini dan berharap program ini nantinya akan disetujui oleh pemerintah kedua provinsi, Riau dan Sumbar. Jika program ini terealisasi, akan membantu proses perbaikan kawasan DAS Kampar yang hulunya berada di Sungai Lolo (Pasaman) dan Mahat Hulu (50 Kota).(hbk)

Exit mobile version