Site icon Riau Pos

Karena Virus Corona, Kapal Pesiar World Dream Terombang-ambing di Laut

karena-virus-corona-kapal-pesiar-world-dream-terombang-ambing-di-laut

BINTAN (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 188 Warga Negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar World Dream segera dijemput. Kapal tersebut ditolak bersandar di sejumlah negara menyusul beredarnya kabar 1 penumpang yang tertular virus corona usai turun beberapa hari dari kapal tersebut. Kini, kapal tersebut bersandar di perairan internasional dekat Bintan, Indonesia.

Kementerian Kesehatan menegaskan akan menjemput 188 WNI yang ada di kapal pesiar itu dengan kapal laut. Perjalanan akan menempuh waktu selama 20 jam.

Pihak perusahaan kapal, Dream Cruises telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional kapal pesiar World Dream dari Hongkong sejak 9 Februari 2020. Departemen Kesehatan Hongkong mengonfirmasi bahwa semua penumpang dan kru kapal pada pelayaran terakhir telah melalui pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan suhu tubuh.

Semua sampel yang diambil dari anggota kru menunjukkan hasil negatif Novel Coronavirus (COVID-19) dan kapal pesiar tersebut telah mendapatkan sertifikasi bebas virus Korona dari Departemen Kesehatan Pelabuhan di Hongkong. Semua penumpang yang telah meninggalkan kapal pesiar pada pelayaran terakhir, 9 Februari 2020, tidak menunjukkan gejala yang terkait dengan infeksi COVID-19 sampai saat ini.

“Perusahaan kami memelihara standar kebersihan dan sanitasi tertinggi bagi armada perusahaan dan berkomitmen untuk menjaga kesehatan semua penumpang dan anggota kru. Sebagai hasilnya, belum ada laporan mengenai kasus infeksi COVID-19 di antara para tamu dan anggota kru selama berada di atas kapal pesiar serta tidak ada penularan penyakit melalui kapal pesiar milik Dream Cruises,” kata President of Dream Cruises Michael Goh, dalam keterangan tertulis, Senin (24/2).

Dengan penghentian operasional sementara sejak 9 Februari 2020, tidak ada satu penumpang pun yang berada di atas kapal pesiar sejak saat itu. Dalam persiapan awal untuk menyambut kegiatan operasional selanjutnya serta mengantisipasi aktivitas dry-dock, Dream Cruises bekerja sama dengan otoritas regional untuk melakukan fasilitasi perpindahan dan pemulangan para anggota kru pada berbagai belahan dunia mengingat kebangsaan anggota kru yang beraneka ragam.

World Dream saat ini bersandar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan, Indonesia. Sebanyak 188 anggota kru berkebangsaan Indonesia akan dipindahkan dari kapal ke kapal TNI Angkatan Laut yang ditugaskan oleh otoritas lokal. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, otoritas dari pemerintah Indonesia juga akan mengimplementasikan pemeriksaan kesehatan dan prosedur observasi bagi anggota kru WNI yang dipindahkan.

Hal senada sebelumnya dikatakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto. Dia menjelaskan awal mula perjalanan kapal World Dream tersebut dari Hong kong. Setelah itu kapal tersebut berlayar lagi ke sejumlah negara, namun ditolak untuk bersandar.

Yurianto menjelaskan perjalanan kapal itu. Pada waktu seluruh penumpang sudah turun di Hongkong maka otoritas setempat memeriksa seluruh awak kapal. Dan, semuanya negatif virus Korona.

Namun, setelah semua penumpang turun, beberapa hari kemudian dilaporkan ada 1 penumpang positif.
Setelah itu kapal berlayar lagi tanpa penumpang.

“Lalu sempat menuju Malaysia karena kapal ini memang berbendera Malaysia, mau pulang niatnya. Begitu ada yang positif semua negara menolak. Nah, kapal itu jadi petualang laut sekarang, tak diizinkan bersandar,” ujarnya.

Yurianto menjelaskan posisi terakhir kapal tersebut masih terombang-ambing di perairan internasional di dekat Bintan, Indonesia. Dan Indonesia pun menolak kapal itu.

“Rencana respons sudah dibuat detail, sekali lagi ini masalah negara. Maka keputusan di tangan presiden. Kami siapkan rencana alternatif sampai detail. Maka pemerintah merencanakan menjemput mereka,” imbuhnya.

Opsi Rencana Penjemputan

Rencana yang akan dilakukan, WNI akan dijemput lewat jalur laut dengan kapal TNI. “Rencananya nanti memindahkan penumpang dari kapal ke kapal. Dari kapal World Dream turunkan sekoci lalu bergerak dan naik ke kapal kami. Direncanakan seperti itu. Nanti setelah masuk ke kapal, maka akan diobservasi saat boarding ke kapal. Karena memang dari awal tak ada yg sakit COVID-19,” jelasnya.

“Pemeriksaan akan dilakukan menyeluruh oleh tim kesehatan yang akan kami ikut sertakan ke kapal. Sudah tentu sehat, kami akan lakukan observasi 14 hari seperti halnya observasi dari WNI yang dipulangkan dari Wuhan. Namun sampai sekarang belum ditentukan observasinya di mana. Bisa di Natuna atau belum tahu, masih kami tunggu keputusannya,” pungkas Yurianto.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Exit mobile version