Site icon Riau Pos

Merasakan Salat Gerhana di Masjidilharam

GERHANA: Suasana di Masjidilharam setelah selesai salat gerhana bulan Rabu (17/7/2019) dinihari waktu setempat. Tampak bulan tinggal separuh. (HILMI SETIAWAN/JPG)

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Rombongan jamaah calon haji (JCH) Indonesia yang sudah berada di Makkah pada Rabu dini hari (17/7) mendapat sebuah keberkahan. Mereka bisa menyaksikan fenomena alam, yakni gerhana bulan. Lantas atas fenomena itu para jamaah pun menyertainya dengan salat gerhana di Masjidilharam.

Salat gerhana di Masjidilharam digelar mulai Selasa (16/7) malam pukul 23.18 waktu Arab Saudi (WAS) atau Rabu.

(17/7) pagi pukul 03.18 WIB. Salat yang dipimpin oleh Syekh Abdullah bin ‘Awwad Aljuhany itu berlangsung sekitar satu jam.

Menurut catatan astronomi, puncak gerhana bulan di langit Makkah terjadi pukul 00.30 WAS. Meskipun waktu salat gerhana mencapai satu jam, namun selesainya masih sebelum puncak gerhana. Jadi setelah salat gerhana selesai, sejumlah jamaah mengabadikan momen langka itu. Dalam khutbahnya Syekh Abdullah menyerukan bahwa fenomena gerhana merupakan salah satu bentuk kekuasaan Allah.

“Mari kita selalu meningkatkan iman dan takwa,” tuturnya.

Sejumlah JCH Indonesia yang sudah berada di Makkah tidak ingin melewatkan fenomena langka tersebut. Sejumlah jamaah asal Indonesia terlihat ikut melaksanakan salat gerhana. Di antaranya adalah Dharmono yang tergabung dalam kloter JKG-01 dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede. Dia mengaku sangat bersyukur malam itu.

“Sebenarnya kalau gerhana bulan saja, biasa saja,” katanya.(wan/tau/jpg/ilo)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos


Editor: Eko Faizin
 

Exit mobile version