Site icon Riau Pos

Faktor Ideologi hingga Separatisme, Motif Aksi Teror

ILUSTRASI: Densus 88 Antiteror saat melakukan penangkapan terhadap terduga teroris. (Jambi Ekspres/Jawa Pos Group)

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) terus mencegah berkembangnya kelompok teroris. Salah satunya adalah dengan mempelajari motif. Meski didominasi faktor ideologi, dari temuan BNPT, ada faktor lain yang ikut memicu aksi teror.

Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan Deputi I BNPT Kolonel Sujatmiko menyatakan, motif pelaku aksi teror telah diteliti sejumlah lembaga. Salah satunya Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP). ”Hasilnya, ada enam faktor yang menjadi motif sebuah aksi teror,” jelasnya.

Pertama adalah motif ideologi agama dengan persentase 45,5 persen. Faktor ideologi tersebut mendominasi aksi teror di Indonesia. Lalu, terdapat faktor solidaritas komunal dengan persentase 20 persen. ”Pelaku teror melakukan aksi hanya karena solidaritas,” ujarnya.

Selanjutnya, faktor mob mentality menjadi alasan pelaku melakukan aksi teror. Persentasenya mencapai 12,7 persen. Mob mentality merupakan mental ikut-ikutan. ”Karena lingkungannya,” ujarnya.

Faktor lain adalah balas dendam (10,9 persen), situasional (9,1 persen), dan separatisme (1,8 persen). ”Itulah semua motif dari aksi teror yang terjadi di Indonesia,” ungkapnya.

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com

Exit mobile version