Site icon Riau Pos

Banyak Pembatalan Penerbangan, Dirut Sriwijaya Minta Maaf

ILUSTRASI. Penumpang siap naik pesawat Sriwijaya Air SJ249 penerbangan dari Malang ke Jakarta di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jumat (27/9). (DOK JAA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Usai hubungan kerja sama dengan Garuda Indonesia Group putus, sejumlah penerbangan Sriwijaya Air mengalami pembatalan. Akibatnya, banyak penumpang yang menjadi korban dan menanggung kerugian.

Atas kejadian tersebut, Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwens pun menyampaikan permintaan maaf.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah menimbulkan ketidaknyamanan atas gangguan jadwal penerbangan Sriwijaya Air kemarin," ucapnya, Jumat (8/11).

Sebagai permohonan maaf, pihaknya akan memastikan bahwa seluruh pelanggan yang terkena dampak, menerima kompensasi. Namun, kompensasi yang diberikan itu tentunya akan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Sebagai maskapai yang patuh terhadap peraturan, Sriwijaya Air berkomitmen penuh untuk menunaikan kewajibannya kepada seluruh pelanggan, sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan oleh regulator yakni Kementerian Perhubungan Republik Indonesia," tutur dia.

Ia menyebut, penundaan serta pembatalan penerbangan itu diakibatkan oleh kendala operasional. Namun, pihaknya juga telah mengurus permasalahan itu agar tidak kembali menimbulkan dampak yang negatif.

"Terkait gangguan tersebut, kami telah melakukan beberapa upaya recovery. Atas hal tersebut, saya mewakili manajemen sangat mengapresiasi kinerja seluruh karyawan karena sebagian besar jadwal penerbangan Sriwijaya Air pada hari ini sudah kembali beroperasi secara normal," katanya.

Seperti diketahui, beredar pernyataan Direktur Pemeliharaan dan Layanan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) Iwan Joeniarto yang mengatakan bahwa Sriwijaya Air tidak akan lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group.

Iwan menjelaskan, sebelumnya Sriwijaya Air Group beroperasi di bawah Garuda Indonesia Group. Itu merujuk pada status kerja sama manajemen antara PT Sriwijaya Air dan PT Citilink Indonesia, anggota Garuda Indonesia Group.

"Karena keadaan dan beberapa hal yang belum diselesaikan kedua belah pihak, dengan menyesal kami memberi tahu Anda bahwa Sriwijaya sedang melanjutkan bisnis sendiri," tulis Iwan.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Exit mobile version