Site icon Riau Pos

DPRD Dorong Pemkab Beli Peralatan Mobile PCR Lab 

ROHUL (RIAUPOS.CO) — Sehubungan dengan terjadi tren peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid- 19, DPRD mendorong Pemerintah Kabupaten Rohul untuk membeli pengadaan mobil polymerase chain reaction (PCR) laboratorium. 

Mengingat saat ini terjadinya antrean yang cukup panjang dalam pengujian sampel swab dan harus terjadwal di Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru.

Sebab, dengan adanya mobile PCR laboratorium, bisa lebih cepat membantu mendeteksi pasien yang terpapar Covid- 19 di Rohul. Sehingga keputusan yang diambil semakin cepat untuk melakukan isolasi atau merawat pasien yang terpapar Covid-19, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Rohul.

Hal itu terungkap saat pelaksanaan hearing (rapat dengar pendapat) antara Komisi III DPRD dengan Dinas Kesehan dan RSUD Rohul di ruang rapat komisi, Selasa (6/10). 

Hearing terkait perkembangan penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dipimpin Ketua Komisi III DPRD Rohul Ali Imran didampingi anggota, Kadiskes Rohul Dr Bambang Triono, Direktur RSUD Rokan Hulu dr Novil Raykel beserta jajaran.

Selain desakan Pemkab untuk segera membeli pengadan mobile PCR laboraturium, Komisi III juga meminta pemkab sesegera mungkin menyiapkan ruang isolasi alternatif untuk pasien terkonfirmasi psoitif Covid-19 khususnya orang tanpa gejala. Ali berharap pemkab bisa segera mengambil keputusan dalam pengadaan mobile PCR laboratorium. Karena saat ini, di beberapa kabupaten/kota di Indonesia sudah memiliki mobile PCR laboratorium.

Tentunya, kata politisi Partai Nasdem itu, akan makin memperkuat upaya pemkab dalam percepatan penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dengan mengetahui cepat dan swab bagi warga yang mengalami gejala dan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid- 19.

"Dengan memiliki mobile PCR laboratorium secara mandiri, maka upaya pemkab dalam memutus mata rantai penyebaran penularan wabah Covid-19 akan lebih cepat. Harga mobil PCR laboratorium tidak terlalu tinggi sekitar Rp5 miliar, dan anggaran sudah tersedia. Kita harapkan, pengadaan mobile PCR laboratorium sangat urgen dan skala prioritas," katanya.(adv)

Exit mobile version