Site icon Riau Pos

Sukses Orbitkan Artis Indonesia di Level Dunia

FOTO BERSAMA: Direktur Utama Riau Pos Suhendro Boroma (dua kiri) foto bersama CEO PT GDP Ventura Martin Hartono pada ajang City Creative Conference 2019 di Grand Dafam Ternate, Kamis (5/9/2019). (ISTIMEWA)

Empat artis asal Indonesia mampu berkiprah di panggung Amerika Serikat (AS). Mereka adalah Rich Brian, Nicole Zefanya yang populer dengan nama panggung NIKI, Stephanie Poetri, dan Devinta Trista Agustina (Devinta). Keberhasilan mereka di level internasional tersebut tidak terlepas dari peran 88rising.

TERNATE (RIAUPOS.CO) — "Mereka merupakan talenta muda terbaik yang membawa nama harum Indonesia di pentas musik dunia," kata CEO PT Global Digital Prima (GDP) Ventura, Martin Hartono di pentas City Creative Conference (CCC) 2019 di Grand Dafam Ternate, Kamis (5/9).  "Brian sudah menjadi simbol artis muda Asia di Amerika Serikat," ujar kata anak Bos Djarum itu.

Martin tampil sebagai keynote speaker pertama di hari kedua CCC 2019, dengan topik Kota Kreatif dan Tantangan Global. Artis-artis muda terbaik itu direkrut dari seluruh Indonesia. Yang terpilih langsung dikirim dan dididik di Los Angeles, AS.

"Kami latih mereka di Los Angeles dan kami orbitkan menjadi artis sukses level dunia," kata Martin disambut aplaus panjang peserta CCC 2019.

Martin yang merangkul banyak startups dan mengelola ecommerce Blibli.com ini menampilkan beberapa video musik  Brain, NIKI, Stephanie, dan Devinta. Ratusan peserta terkesima, haru dan bangga saat menyaksikan penampilan keempat artis muda level dunia itu pada ajang  Head In the Cloud Festival 2019 di Los Angeles State Historic Park, California, AS, 18 Agustus lalu. Konser yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan RI sukses memikat kaum milenial Amerika.

"Kami menargetkan 9.000, yang datang 25.000 penonton dengan harga tiket 150 dolar AS," katanya disambut tepuk tangan peserta.

Talenta-talenta terbaik ini direkrut 88rising, perusahan lebel musik berbasis di Los Angeles, untuk mengorbitkan musisi Indonesia pada level dunia. Devinta  yang merupakan penyanyi asal Sidoarjo, berhasil ke AS setelah berhasil lolos seleksi kompetisi Indonesia Creative Incorporate (ICINC) yang dilaksanakan BeKraf. Setelah mengikuti pelatihan satu bulan di LA, gadis tamatan SMA dari keluarga kurang mampu itu diorbitkan oleh Martin lewat 88rising pada ajang Head In the Cloud Festival.

Jebolan University of California 1996 itu memgisahkan, NIKI belum tamat kuliah, dan Brian anak jebolan homeschooling. Hanya Stephanie yang punya DNA musisi, anak artis senior Titi DJ-Andrew Hallis.***

Laporan: JPG

Exit mobile version